Vietnam adalah negara yang sangat kompak. Gak percaya? tuh tengok berapa jumlah orang yang bernama Nguyen di negara komunis Asia Tenggara tersebut.
Mungkin, inilah alasan mengapa Vietnam bisa mengatasi kematian 0% kasus virus corona (covid-19) sampai tulisan ini diterbitkan.
Vietnam memiliki jumlah penduduk 95 juta (data wikipedia), tergolong negara dengan penduduk yang padat. Namun dalam kekompakan, penduduk vietnam tergolong “manut” kepada pemerintahan.
Ngomoning soal nama Nguyen, ini adalah nama terpopuler di Vietnam. Semisal ada acara lari marathon dan setiap peserta dikasih kupon doorprize, trus ada pengumuman pemenang:
“bagi peserta yang bernama Nguyen, silahkan maju ke panggung untuk mengambil hadiah!”
Tak lama panggung itu pun roboh, karena hampir setengah dari peserta bernama Nguyen.
Apakah saking banyaknya?
Of course, yes!
Bisa dibilang, negara ini tiada duanya soal kekompakan nama. Mengalahkan nama Agus, Budi, Wati, ataupun Ana yang ada di Indonesia.
Kok bisa?
Nguyen dipakai sekitar 40% warga negara Vietnam. Ini berawal pada saat terjadi pada pergeseran dinasti mereka.
Sejarah singkatnya,
- Terjadi pada 1232. Setelah dinasti Ly berakhir, pemimpin clan Tran Thu Do memaksa keluarga Ly untuk mengubah nama menjadi Nguyen.
- Terjadi juga pada 1592, setelah kehilangan dinasti, keluarga Mac mengganti nama belakangnya menjadi Nguyen atau Leu untuk menghindari retribusi dari raja baru.
- Pada 1802, keluarga Nguyen mengambil alih kekuasaan, jadi banyak orang mengubah nama belakangnya menjadi Nguyen karena berharap menjadi bagian royal family.
- Gia Long, dikenal sebagai Nguyen emperor pertama yang memiliki lebih dari 100 budak wanita. Minh Mang, adalah second emperor yang memiliki 142 anak secara resmi.
- Nguyen juga sebagai dinasty terakhir di Vietnam, jadi sampai saat ini tidak ada pemaksaan nama lagi. Tapi sudah nyaman dengan nama Nguyen.
Dari gambaran tersebut, sampai sekarang kita melihat nama Nguyen bertebaran di Vietnam dan sifatnya lebih tunduk kepada penguasa.
Lantas apakah Nguyen adalah orang yang bodoh karena tergolong patuh? sepertinya tidak.
Vo Nguyen Giap disebut “Real Rambo” yang membuat tentara Perancis dan Amerika kocar-kacir.
Dilihat dari sejarah dan bagaimana tradisi disana, pemerintah tidaklah sulit untuk mengatur warga negaranya. Ini tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia.
Jika pemerintah menerapkan aturan yang terbaik bagi seluruh warganya, warganya pun patuh dan memiliki kesadaran tinggi, karena mereka berpikir dan menyatukan gagasan.
Bagaimana dengan orang ngeyel disana? bisa jadi akan dipaksa ganti nama jadi Nguyen supaya manut. Tapi seperti ini gak bisa berlaku di Indonesia ya gaes…
Karena di Indonesia menganut demokrasi. Warga yang berbeda pendapat akan saling kekeuh dengan pendapatnya masing-masing. Sampai-sampai bisa menghakimi dan menyebut sebagai: Kadrun (kadal gurun), Babirun, Cebong, Kampret, dan istilah-istilah gila lainnya.
Jadi untuk urusan Covid-19 ini, Vietnam terbukti dengan peraturan pemerintahnya yang bagus dan kepatuhan warganya yang mantab jiwa. Saking kompaknya, Presiden bernama Nguyen dan mengurus gembel bernama Nguyen juga.