Di era modern ini, tidak sulit menemukan warung baik di perkampungan desa maupun komplek perkotaan.

Maju dikit ke jalan utama, disana akan berjejer toko, kios, atau warung yang siap melayani Anda.

Kadang terbesit di pikiran apakah mereka bisa mendapatkan pemasukan dari calon pembeli? Terlihat warung yang berjejer nampak real dalam persaingan UMKM.

Namun, kadang yang terjadi diluar pemikiran pesimis, justru area usaha tersebut saling berkolaborasi menyediakan berbagai kebutuhan customer.

Cerita dari Pak Supri:

Lagian di gang saya itu semuanya pedagang, saya jual donat, saat mereka pengen ngopi mereka beli dengan saya, tapi saat saya lapar tidak ada lauk saya beli bakso mereka, saat saya mau kirim donat ke customer dan saya sedang sibuk saya butuh ojol, si ojol yang tiba-tiba kehabisan BBM beli di tetangga saya jual BBM eceran.

si penjual BBM eceran yang celananya robek butuh tetangganya yang tukang jahit, si tukang jahit ternyata benangnya habis, beli di tetangganya yang toko kelontong, si toko kelontong anaknya ulang tahun butuh kue, pesan ditempat saya yang sebagai penjual kue, penjual kue nggk sengaja hpnya jatuh ke adonan dan matot, beli di tetangganya yang counter hp dan begitu seterusnya.

Kecuali terjadi krisis ekonomi yang sangat parah, hampir semua orang butuh cash sampai menjuali barang-barang isi rumanya barang pribadinya. disitu baru benar-benar sulit, karena yang dibutuhkan adalah kebutuhan pokoknya dulu.😀

Orang kaya tepuk tangan karena akan berlomba-lomba membeli propertinya kelas menengah dan orang-orang kaya yang bangkrut mau disita bank.. setelah krisis berlalu dan semua kembali menjadi normal, kekayaan mereka akan berlipat-lipat.

Katanya Akan Ada Pelangi Setelah Badai Badai Berlalu.

Demikianlah cerita singkat hari ini mengenai umkm yang kita lihat sehari-hari. Jika kita berpikir soal persaingan mungkin akan terasa pesimis, tapi kalau berpikir soal kolaborasi mungkin akan terasa optimis.

Semoga sedikit membawa aura posifit kedalam pikiran kita bahwa rezeki itu tidak akan tertukar walaupun terkadang masih ada manusia serakah.