Temanpintar.com –
Mereka duga jempol kaki sang firaun ini ditebas dengan kapak, memberikan indikasi bahwa ia diserang lebih dari satu orang dengan berbagai macam senjata.
Menurut para peneliti di kairo mesir, mereka telah menemukan teori terbaru dari kematian yang menimpa Ramses III belum lama ini. Menurut para peneliti ini, ia telah dibunuh lebih dari satu orang, dan dilakukan pembedahan pada mayat mumi Ramses III untuk menyembunyikan fakta itu.
Ramses III merupakan firaun pada periode Kerajaan baru Mesir. Periode dalam sejarah Mesir antara Abad ke 16 SM sampai Abad ke-11 SM, meliputi masa dinasti ke-18,19, dan 20.
Peti mati atau sarkofagus dari Ramses III.
Seperti yang dilansir di liputan6.com sejumlah fakta misterius tentang kematiannya telah ditebitkan dalam sebuah buku oleh ahli sejarah Mesir, Zahi Hawas dan radiolog Universitas Kairo, Saher Saleem. Para peneliti memberikan judul Scanning the Pharaohs: CT Imaging of the New Kingdom Royal Mummies.
Menurut Livescience, Hawann dan Saleem telah melakukan pembelajaran soal kematian pada mumi-mumi raja mesir di Universitas Kairo dari dinasti kre-18 hingga ke-20, pada waktu 1543 SM sampai 1064 SM seperti Hatshepsut, Tutankhamun, Thutmose III, Seti I dan yang lain-lainnya.
Informasi terbaru telah mengungkapkan keadaan para raja secara mendetail semasa hidup, mengungkapkan kondisi medis, proses pengawetan jasad, usia serta penyebab kematian mereka.
Informasi yang terbaru adalah mengungkap keadaan raja secara mendetail semasa hidup, proses pengawetan jasad, mengungkapkan kondisi medis, usia serta penyebab kematian yang menimpa mereka.
Ramses III diduga dibunuh oleh istrinya karena rebutan warisan tahta. (ancient origin)
Para peneliti sebelumnya telah mengungkapkan bahwa mumi dari raja Ramses III digorok dan mati seketika. Namun, baru-baru ini para peneliti telah menemukan temuan baru.
Mereka menduga kalau kaki raja firaun di potong dengan kapak, ini memberikan indikasi ia telah di serang lebih dari satu orang dengan berbagai macam senjata.
Melalui sebuah e-mail kepada Live Sciene, Saleem mengatakan,” Cedera pada bagian kaki secara anatomi berjauhan dari luka pada leher; juga trauma pada tulang kaki memberikan indikasi penggunaan senjata yang berbeda. Menerangkan bahwa pelaku lebih dari satu orang menggunakan kapak atau pedang dari depan dan belakang pada saat yang bersamaan.”
Setelah mati Ramses III kemudian di awetkan seperti raja-raja sebelumnya. Namaun sebelum itu, para ahli mumi pada zaman itu telah melakukan pembedahan terhadap firaun.
Para ahli mumifikasi pada zaman itu diduga melakukan pembedahan terhadap sang firaun. (ancient origins)
Mereka menanam kain pada bagian bawah kulit agar terlihat menonjol, membuat jasad tampak lebih hidup dan utuh untuk perjalanannya menuju kehidupan setelah kematian. Mereka bahkan menyembunyikan sayatan pada tubuhnya.
Mereka menanamkan sebuah kain pada bagian bawah kulit mumi ini agar terlihat menonjol, agar jasad tampak lebih hidup dan utuh untuk perjalanan menuju kehidupan setelah kematian. Mereka juga telah menyembunyikan vekas sayatan pada tubuhnya.
“Fakta-fakta itu tersembunyi di bawah balutan perban. Tampaknya ini sudah menjadi niat para ahli mumifikasi, mereka menuangkan kuantitas resin yang berlebih guna menyatukan lapisan balutan kain pada tubuh dan kaki,” tulis Saleem.
Terdapat sebuah tulisan pada kertas papirus yang mengungkapkan perencanaan pembunuhan terhadap Ramses III. Dokumen ini menceritakan konspirasi dari para selir, yang berujung pada kematiannya. Kisah itu bertuliskan mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh para istri-istri Ramses III. Menurut dugaan Ramses III dibunuh karena perebutan tahta.
Tiye adalah ibu dari Pentawere, yang menjadi pewaris takhta setelah kakak tirinya, yang kemudian Tiye adalah Ibu kandung dari Pentawere, yang menjadi pewaris tahta setelah kakak tirinya , yang kemudian diketahui sebagai raja Ramses IV. Oleh karena itu, ia dan para ratu Mesir lainnya memutuskan untuk melakukan pembunuhan dan menempait Pentawere sebagai penerus Ramses III.
Menariknya lagi, beberapa peneliti percaya yang dijuluki sebagai ‘Screaming Mummy’ (mumi berteriak) atau Unknow Man E (Pria tak dikenal E) adalah pentewere. Hal ini mengungkapkan bahwa Pentawere membantu ibunya untuk merebut tahta Ramses III.
Ibunya bersama ratu-ratu lainnya diduga melakukan pembunuhan berencana untuk menaikkan tahta Pentawere sebagai penerus dari Ramses III
Dilihat dari kondisi mumi itu, para peneliti menduga bahwa ia diracun, namun akhirnya mereka meyakini ia mati karena sesak nafas atau dicekik. Terlebih lagi, jasadnya ditemukan dalam makam tanpa sebuah tanda. Menurut cerita orang-orang dulu jasad itu tidak akan diterima di kayangan.
Cara itu merupakan cara orang mesir kuno menghukum seseorang yang telah melaukan suatu kejahatan. Meskipun begitu, mumi Ramses III dibalut dan diawetkan dengan baik, ini menandakan bahwa ia adalah orang yang sangat penting dalam kerajaan masa itu.