Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) membocorkan dokumen rahasia yang memuat daftar aset sejumlah elit global senilai miliaran rupiah yang tersembunyi dari endusan pajak. Dokumen rahasian ini dijuluki Panama Papers, dan melibatkan sebuah firma hukum yang berbasis di Panama, Mossack Fonseca.

Dilansir dari Irishtimes, anggota ICIJ menghabiskan lebih dari satu tahun meneliti 11,5 juta dokumen dan catatan dari Mossack Fonseca. Dokumen ini memuat informasi tentang 214.488 perusahaan yang terhubung ke ratusan orang di lebih dari 200 negara dan wilayah.

Ada beberapa nama perusahaan Internasional, politisi, bintang olahraga, dan selebriti yang menyimpan uang mereka di berbagai perusahaan cangkang di luar negeri demi menghindari pajak. Data bocor ini mencakup data yang disimpan hampir 40 tahun, dari tahun 1977 sampai akhir 2015. Data tersebut meliputi email, laporan keuangan, paspor dan catatan perusahaan.

ICIJ akan merilis daftar lengkap perusahaan dan orang-orang yang terkait dengan mereka pada awal Mei mendatang. Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) adalah jaringan jurnalis investigasi global yang berkolaborasi untuk melakukan investigasi mendalam. Dalam proyek Panama Papers ini, ada 376 wartawan dari 109 Media di 76 negara yang dilibatkan.

Dari presiden sampai pemain sepakbola

Salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah, Panama Papers telah mengungkapkan ratusan tokoh masyarakat, selebritis, atlet dan miliarder yang dilaporkan klien dari firma hukum Panama Mossack Fonseca, yang menurut media setempat, telah dikenal untuk mendirikan perusahaan cangkang untuk menyembunyikan uang. Firma juga membentuk rekening di luar negeri dengan hukum yang sah, secara luas digunakan untuk alasan bisnis bagi banyak klien. Meskipun memiliki rekening luar negeri tidak ilegal, itu bisa jika digunakan secara tidak benar. Presiden Rusia Vladimir Putin, aktor Jackie Chan dan bintang sepak bola Lionel Messi adalah beberapa dari nama-nama terkenal yang terkait dengan file bocor.

penggelapan pajak

Panama adalah salah satu dari beberapa yurisdiksi yang memungkinkan perusahaan untuk mengeluarkan “saham pembawa.” Undang-undang tahun lalu melarang praktek ini tapi tak bisa mencegah orang orang untuk melakukannya.

Panama sebagai tempatnya mafia

Kota Panama telah lama dikenal sebagai surga keuangan untuk transaksi narkoba, penggemplang pajak, dan koruptor. Status Panama telah dikunci sebagai pusat pencucian uang pada 1980-an, ketika diktator Jenderal Manuel Noriega menggelar karpet merah untuk kartel narkoba Kolombia. Sejak saat itu, kota ini telah menjadi magnet bagi uang haram, serta dana yang sah. Negara ini juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi dengan rata-rata 8,5 persen per tahun selama satu dekade.

Setelah Panama Papers dibocorkan oleh Konsorsium jurnalis Investigasi Internasional pada hari Minggu, Ramon Fonseca, co-pendiri perusahaan, akhirnya buka mulut. Pada hari Senin, Ramon mengatakan bahwa keberhasilan negaranya dalam membangun dirinya sebagai raksasa perbankan telah dibesarkan oleh kecemburuan dari saingannya pasca krisis keuangan global.

“Tanpa diragukan lagi jika ini terjadi pada sebuah perusahaan di Delaware, ini tidak akan terjadi, tapi karena itu Panama maka ia ada di halaman depan surat kabar di dunia,” kata Ramon dikutip dari AFP.

Pada dasarnya Panama tidak sendirian dalam menyembunyikan aset. Panama menempati urutan ke-13 pada indeks kerahasiaan keuangan dari pengawas. Terkait Panama Papers, Presiden Panama Juan Carlos Varela telah berjanji untuk bekerja sama dengan penyelidikan yudisial.

Kantor kepala jaksa negara mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan menyelidiki dokumen itu. Nama Sejumlah pemimpin dunia ditemukan dalam dokumen ini, termasuk PM Islandia, Presiden Argentina dan Ukraina, selebriti, dan politisi ternama. Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Suriah Bashar al-Assad juga diyakini secara tidak langsung terlibat dalam skandal Panama.

(hrz/ref:UsMag,IndianExpress/Rakyatku)