Komando Armada RI Kawasan Barat yang disingkat menjadi Koarmabar merupakan salah satu bagian dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut ( TNI AL ). Komando ini bermarkas besar di Jl Gunung Sahari 67 Jakarta Pusat, Jakarta. Panglima Koarmabar yang sekarang menjabat adalah Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman. Armada TNI AL di Indonesia terbagi menjadi 2 kawasan, yakni Armada RI Kawasan Barat ( ARMABAR ) dan Armada RI Kawasan Timur ( ARMATIM ).

koarmabar hut 2015

Wilayah Koarmabar meliputi daerah sebagai berikut :

peta koarmabar 2015

Lantamal adalah Pangkalan Utama TNI AL. Di kawasan barat, terdapat 4 Lantamal yakni :

Lantamal I terletak di Belawan

Lantamal II terletak di Padang

Lantamal III terletak di Jakarta

Lantamal IV terletak di Tanjung Pinang

Trisila TNI AL

Trisila TNI AL lahir dari pemikiran prajurit TNI AL yang dapat dijadikan tauladan karena kedisiplinan dan loyalitas terhadap TNI AL maupun kepada negara RI. Lahirnya Trisila TNI AL didorong oleh situasi organisasi TNI AL waktu itu, dimana terjadi keresahan dikalangan perwira disebabkan adanya kebijaksanaan untuk menerima dan mengangkat ex anggota KM (Koninklijke Marine) menjadi anggota ALRI. Untuk mencegah terjadinya perpecahan, maka dibutuhkan suatu konsepsi yang dapat mengikat mental dan semangat juang, menggalang tekad kebersamaan dalam meningkatkan kadar pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia. Konsep Trisila TNI AL yang mendapat tanggapan positif, dan akhirnya juga diedarkan kepada para Perwira pemegang jabatan komando untuk ditanggapi sebagai bukti persetujuannya. Dengan demikian jiwa dan semangat Trisila TNI AL adalah sebagai suatu konsepsi yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan dalam melaksanakan pengabdian.

Makna Trisila TNI AL.Dalam bahasa Sansekerta, “Tri“ berarti tiga sedangkan “Sila“ berarti azas atau dasar. Jadi Trisila TNI AL berarti Tiga Azas atau Pedoman Dasar :

Disiplin

Berarti bahwa anggota TNI AL mentaati segala peraturan dan tata tertib berdasarkan kesadaran pengabdian.

Hierarki

Berarti bahwa anggota TNI AL menempatkan diri dan bertindak sesuai dengan tata urut urutan kepangkatan, kedudukan dan jabatan didalam organisasi dan pola pembinaan TNI AL.

Kehormatan militer

Berarti bahwa anggota TNI AL menjunjung tinggi nama baik Angkatan dan negara dengan selalu berfikir, bersikap dan berbuat tanpa cela.

Trisila TNI AL tidak bertentangan dan justru bersumber pada Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, maupun Cadek dan Delapan Wajib TNI. Trisila TNI AL mendorong terciptanya kehidupan khas TNI AL sesuai matra medan perangnya di laut yang begitu unik dan berat.
Pengertian Nilai-nilai Trisila TNI AL .

a. Disiplin
Disiplin adalah sikap mental sebagai gambaran dan kualitas moral oleh sebab itu disiplin berkaitan erat dengan kepribadian yang dimiliki seseorang. Disiplin dapat ditanamkan melalui pendidikan dan latihan serta akan mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kepribadian seseorang. Disiplin merupakan factor penentu bagi keberhasilan suatu tugas yang harus dilaksanakan. Nilai-nilai disiplin yang perlu dijadikan pedoman :
1) Disiplin merupakan cermin kehidupan setiap prajurit Sapta Marga yang dengan penuh kesadaran senantiasa mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan TNI/TNI AL.
2) Disiplin berlaku bagi setiap prajurit di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja.
3) Disiplin adalah tanggung jawab bagi individu, setiap atasan, setiap satuan atau organisasi.
4) Disiplin harus selalu ditegakkan, dipelihara dan dibina secara terus menerus selama keberadaan prajurit dan organisasi itu berdiri.
5) Setiap prajurit yang melanggar disiplin harus dikenai sangsi berdasarkan ketentuan yang berlaku, tanpa kecuali.
6) Prajurit TNI AL yang disiplin adalah prajurit yang melaksanakan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Trisila TNI AL dengan penuh ikhlas dan tanggung jawab.
7) Prajurit tanpa disiplin sama saja dengan gerombolan yang dipersenjatai dan dapat membahayakan kesatuan/organisasi, lingkungan, bangsa dan negara.
b. Hierarki
Hierarki adalah suatu struktur wewenang yang berjenjang mulai wewenang paling atas ke tingkat paling bawah, dan merupakan suatu mata rantai yang terbentang dari atas ke bawah tidak terputus.

Dalam organisasi militer hierarki adalah kebutuhan yang tidak bisa diabaikan karena diperlukan untuk mengatur rantai komando dan pengendalian dalam memperlancar jalannya roda organisasi, memudahkan koordinasi dan pengawasan serta untuk memupuk nilai-nilai etika bagi anggota militer.
Hierarki dapat memberikan pembatasan yang tegas pada tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang dari pengawak organisasi. Pembatasan tersebut bukan berarti memisahkan, melainkan untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, saling mempercayai dan saling kerjasama untuk melaksanakan tugas yang diemban oleh organisasi dengan sebaik-baiknya.
Nilai-nilai hierarki yang perlu dijadikan pedoman :
1) Hierarki adalah cermin kehidupan prajurit TNI AL.
2) Setiap prajurit TNI AL secara ikhlas dan penuh kesadaran senantiasa dapat menempatkan dirinya sesuai dengan pangkat dan jabatan serta lingkungannya.
3) Setiap prajurit TNI AL secara ikhlas dan penuh kesadaran senantiasa dapat berinteraksi
dengan lingkungan, serta dapat menerapkan pola hubungan atasan  bawahan, hubungan kekeluargaan dan hubungan kemitraan.
4) Prajurit TNI AL mengabdi kepada tentara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan mengabdi kepada individu atau atasan.
5) Hierarki dalam organisasi, kepangkatan dan jabatan harus menumbuhkan rasa kebersamaan, pesatuan dan kesatuan, serta dapat meningkatkan motivasi dan kinerja organisasi dan bukan sebaliknya.
6) Hierarki dalam kehidupan prajurit TNI AL, harus mendorong sinergitas yang menghasilkan keluaran yang optimal dengan senantiasa penuh keikhlasan dan kesadaran, menghargai perbedaan, menghormatinya dan membangun kekuatan dan menyemimbangkan kelemahan-kelemahan yang timbul dari perbedaan-perbedaan yang ada.
7) Hierarki dalam kehidupan prajurit TNI AL, harus mendorong bagi pemimpin dan yang dipimpin, untuk senantiasa dengan ikhlas dan penuh kesadaran, meningkatkan  erjasama yang dilandasi oleh rasa saling percaya, bahwa segala sesuatunya ditujukan untuk kepentingan dan tujuan organisasi.
c. Kehormatan Militer
Kehormatan militer adalah kebesaran dan kemuliaan atau keagungan militer. Kehormatan militer mengedepankan sikap mental yang diharapkan bagi prajurit TNI
AL sesuai dengan yang telah digariskan dalam Peraturan Disiplin Tentara sesuai PP
Nomor : 24 tahun 1949, yatu bahwa dengan menjauhkan diri dari setiap perbuatan ucapan, dan pikiran yang dapat menodai nama baik militer berarti ia telah turut serta menegakkan kehormatan militer.

Kehormatan militer bertujuan menanamkan sikap mental prajurit TNI AL agar tidak melakukan tindakan atau perbuatan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menodai nama baik sendiri, organisasi TNI AL maupun negara.
Nilai-nilai kehormatan militer yang perlu dijadikan pedoman :
1) Kehormatan militer adalah sendi kehidupan prajurit TNI AL yag perlu dijunjung tinggi oleh setiap prajurit TNI AL.
2) Setiap prajurit TNI AL harus merasa malu melakukan perbuatan yang bertentangan denga moral dan kehormatan militer.
3) Setiap prajurit TNI AL senantiasa berjiwa ksatria, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
4) Setiap prajurit TNI AL senantiasa setia dan menepati janji serta sumpah prajurit.
5) Setiap prajurit TNI AL senantiasa rela berkorban mengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan individu atau golongan.

6) Setiap prajurit TNI AL senantiasa bertanggung jawab atas segala keputusan dan tindakan yang telah diambilnya dan dengan penuh kesadaran selalu berusaha bahwa segala keputusan dan tindakan semata-mata untuk kepentingan kedinasan, negara dan bangsa.

 

Berita terbaru Koarmabar dari situs resmi koarmabar.tnial.mil.id 30/10/15

Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) IV  Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) kembali berhasil menangkap satu orang anggota sindikat kejahatan di Selat Malaka yang tergabung dalam komplotan    M. Zakir atas nama Nachrowi di Dusun Galian, Desa Patimban Kecamatan Pusaka Negara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (30/10). Penangkapan tersebut merupakan buah dari hasil kerja keras Tim WFQR Koarmabar setelah lebih kurang seminggu memburu dan melacak keberadaan  pelaku kejahatan tersebut.

Keberhasilan tersebut merupakan hasil pengembangan  Tim WFQR terhadap pelaku yang sudah tertangkap. Sampai saat ini Tim WFQR Koarmabar telah berhasil menangkap 5 orang pelaku perompakan MV Merlin. Para pelaku ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda-beda. M. Zakir, Bayu dan  Warman ditangkap di Pulau Parit, sedangkan Jamaludin  dan Nachrowi masing-masing ditangkap di Warakas, Jakarta Utara,  dan di Subang, Jawa Barat. Dari pengakuan para tersangka, mereka sudah terbiasa beraksi di sekitar perairan Selat Malaka dan sekitarnya.  Sampai berita ini dibuat, Tim WFQR Koarmabar masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang belum tertangkap.

kapal terbaru koarmbar tni al 2015

Next : HUT ARMADA TNI AL KAWASAN BARAT 05 DESEMBER 2015