Ada 10 ketakutan yang dihadapi seseorang ketika akan memulai sebuah usaha atau bisnis baru. Memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan sebagai karyawan dan ingin mencipatkan peluang menjadi seorang pengusaha atau berwiraswasta tentunya memiliki resiko.

Cara-Mengatasi-Ketakutan-saat-Memulai-Usaha-Bisnis

Apa saja ketakutan itu, dan berikut ini adalah cara mengatasinya :

  1. Tidak tahu bagaimana memulai usaha (Not knowing where to start)

    Kebanyakan enterpreneur tidak tahu dimana garis start ketika pertama kali mereka menemukan ide cemerlang. Mulai dengan mencari seseorang yang bisa membantu menciptakan tujuan dalam memulai usaha.

    Ketahui kepribadian, struktur dalam berbisnis dan cari sebanyak munkin informasi yang penting. Walaupun businessperson tidak memiliki waktu atau tidak tertarik untuk ngobrol bersama Anda, Anda akan tahu bahwa dia adalah bukanlah orang yang tepat.
    Hanya butuh mengambil langkah ke depan dan lakukan apa yang bisa menghasilkan. Jalan akan terbuka lebar untuk terus maju.

  2. Tidak bisa menjadi ahlinya ( Not being an expert)

    Anda mungkin tahu tentang produk atau jasa yang bisa menjadi peluang berbisnis. Anda tak perlu khawatir jika kedepannya terbayang tidak bisa menghandle secara ahli.

    Untuk hal yang belum diketahui, Anda bisa mencari jawaban. Bukanlah hal yang memalukan untuk terus belajar sampai kapanpun. Pada faktanya, hal ini dibutuhkan untuk bisa tumbuh.

    Anda tidak akan pernah berhasil untuk belajar, menjadi seorang yang dilabeli “expert” atau orang ahli akan bisa Anda dapatkan setelah banyak belajar sampai memiliki komitmen kuat untuk berhasil.

  3. Dianggap gila (Being considered crazy)

    Beberapa orang akan berpikir kalau Anda adalah orang gila ketika sedang memulai bisnis model baru dan mereka bisa saja benar. Berpikir aman dan rasional untuk tidak mengambil resiko adalah orang yang sudah mapan dan hanya menikmati sisa hidup.

    Apakah Anda memahami kata diatas? itu karena Anda seorang enterpreneur dan resiko adalah darah Anda.

    Anda akan sedikit gila untuk melangkah dan mendaki lebih tinggi lagi, memiliki keyakinan dalam bakat Anda dan tetap berdo’a kepada Sang Pemberi rizki. Buat hal yang berbeda dan tunjukkan pada dunia.

  4. Tidak memilki banyak dana (Not finding funding)

    Menjadi pemilik usaha akan menjadi mudah jika setiap orang dengan ide bisa melenggang ke bank dan menerima pinjaman atau menunggu hujan uang. Karena ini bukan dunia mimpi, pengusaha tanpa investor harus jump-start pada bisnis mereka pula.

    Apabila Anda tidak memiliki modal awal, Anda akan segera belajara bahwa secara pelan dan steady process dalam membangun bisnis adalah hal terbaik dari segalanya.

    Lola Cimmino, yang membuat Chick Sticks, sebuah perusahaan papan surfing di Oceanside, California, menjual surfboard pertama miliknya, mengambil keuntungan dan menginvestasikan kembali dalam bentuk bisnis baru, tak pernah mengandalkan untuk melakukan pinjaman atau mencari investor.

    “Aku membuat keputusan yang bagus dengan memaksakan waktu saya untuk sesuatu” kata Cimmino via entreprenur.com “itu menjadi anugerah tersembunyi”

  5. Tidak yakin (Not being believed in)

    Apabila Anda memiliki perasaan bahwa kredensial Anda bakal diragukan orang lain, baik itu warna kulit, tinggi atau pendek, apapun Anda, bukanlah sebuah masalah.

    Orang mungkin akan sedikit memperhatikan secara fisik, tapi tak seorangpun dapat berargumen tentang etika kerja keras. Walapun pada awalnya tidak ada orang yang percaya pada Anda, orang akan belajar untuk hasil yang telah Anda lakukan.

  6. Tidak bisa menarik pelanggan (Not attracting customers)

    Hal yang paling menakutkan adalah menunjukkan skill kepada dunia, bertanya-tanya apakah mereka akan dihargai. Kecuali Anda memulai bisnis Anda dengan orang mapan yang siap untuk menggelontorkan banyak uang kepada Anda.

    Jika Anda melakukan pendekatan bisnis dengan sukacita, secara konsisten memberikan apa yang dijanjikan, Anda pasti akan mengalami pergantian pasang surut. Jika Anda berani mencoba, berarti Anda sudah membuat langkah lebih jauh daripada kebanyakan orang.

  7. Tidak mampu menangani kesuksesan ( Being incapable of handling success)

    Anda telah ditunggu dunia untuk meraih sukses. Bayangkan ketika Anda menghidupkan sebuah obor, orang akan berbondong-bondong mendekati Anda ketika berada di tempat yang gelap. Semua orang disitu akan melihat wajah Anda. Apakah Anda takut dengan hal tersebut?

    Apakah Anda takut bahwa mungkin Anda tidak akan mempu menangani tuntutan menjalankan bisnis yang sukses?

    Anda tidak sendirian, dalam sebuah studi yang diterbitkan The Journal of Social Issues mempresentasikan teori bahwa seorang wanit percaya bahwa mendemonstrasikan kesuksesan akan mendatangkan kritik sosial. Pria dan wanita mungkin sama-sama memiliki ketakutan menjadi pusat perhatian dan mungkin saja bisa mengasingkan mereka dari rekan-rekan mereka.

    Mungkin ada kalanya kesepian di puncak, tapi seseorang harus berada di sana untuk memimpin kemajuan umat manusia.

  8. Gagal membina keluarga (Failing the family)

    Meskipun Anda mungkin takut bahwa perusahaan baru Anda tidak akan menyediakan tempat untuk keluarga Anda atau menjadi malu, bagaimana jika seseorang mengatakan kepada Anda bahwa keluarga Anda perlu pengalaman ini untuk tumbuh lebih dekat bersama-sama? pasangan Anda membutuhkan Anda untuk bersandar pada dia sebagai dukungan.

    Anak-anak Anda perlu melihat Anda terus bersemangat dan memberikan semua impian Anda. Berbicara dengan anggota keluarga Anda dan biarkan mereka tahu bahwa Anda melakukan usaha ini, Anda tidak akan mengorbankan keselamatan mereka atau membiarkan mereka kelaparan. Berbicara secara terbuka dengan mereka tentang risiko yang diambil dan bagaimana hal itu penting bahwa Anda menginvestasikan waktu dan energi ke dalam keberhasilan bisnis ini. Siapkan keluarga Anda sebaik yang bisa Anda lakukan dan meminta mereka berjalan bersama Anda.

  9. Hasil lebih kecil daripada modal (Not earning enough to recover an investment)

    Definisi dari entrepreneur adalah semua tentang seseorang yang mengornaisir dan mengoperasikan bisnis yang memiliki resiko lebih tinggi demi hasil yang lebih besar.

    Jika Anda telah berinvestasi pada bisnis Anda dan belum melihat hasil yang cukup bagus, tetap lanjutkan. Jika Anda berhenti sebelum Anda mendapatkan keuntungan, Anda tidak akan pernah mendapatkan keuntungan.

  10. Memperbaiki semua kesalahan (Discovering everything goes wrong)

    Ketika Anda bermain bowling dan bola hanya mengenasi sebagian pin saja. Jika itu terjadi apa yang Anda lakukan? duduk dan menangis? tidak, karena Anda hampir mengenai semua pin, dan lakukan lagi sampai mengenai semua target.

    Bowling adalah sebuah permainan, tapi itu merupakan gambaran sebuah bisnis. Sebagai seorang entrepreneur, Anda seperti berada dalam lingkungan sebuah game. Jadi jangan takut untuk gagal, karena Anda bisa mengulanginya lagi.

Semoga bermanfaat (hrz/mediamuda.com/ref:entrepreneur.com)