Belakangan ini marak sekali informasi yang tidak jelas, terutama di facebook. Kenapa facebook? kok nggak twitter atau Linkedin? mungkin Anda semua sudah tahu bahwa facebook tidak hanya digunakan oleh kalangan yang melek teknologi saja, sebagian besar warga memiliki facebook mulai dari kalangan bos properti sampai penjual pecelele yang tersebar di seluruh Indonesia.

Namun sayangnya, keberadaan sosial media sebagai target utama ‘pembodohan’ bisnis modern yang dilakukan oknum-oknum tertentu. Masih banyak orang yang memanfaatkan psikologi pengguna facebook, misalnya ‘katakan amin’ (baca selengkapnya: Saatnya Membongkar Bisnis Kotor Memanfaatkan Facebook )

Ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia saja, di Amerika, Facebook dan pendirinya Mark Zuckerberg menjadi sorotan lantaran berita hoax tersebar di berbagai post di facebook, seperti di fans page, grup dan timeline orang-orang yang berpengaruh.

berita-palsu

“Walau persentase informasi hoax terbilang kecil, kami memang memiliki banyak pekerjaan di depan dalam roadmap kami” kata Mark Zuckerberg.

Bisnis modern dengan cara yang kotor dengan membodohi kaum facebooker yang ‘polos’, itu masih mending. Namun akan lebih berbahaya jika oknum menyebarkan berita hoax hanya untuk meperkaya dirinya sendiri. Dan yang paling dikhawatirkan adalah oknum yang memiliki tujuan memecah belah.

Apakah pemerintah diam saja? tidak, beberapa waktu yang lalu, Pemerintah telah memblokir beberapa situs radikal yang berisi hasutan. Namun tetap saja, masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum baik untuk mendulang recehan dollar maupun untuk kendaraan politik.

Satu-satunya cara untuk menangkal informasi yang tidak jelas adalah ‘menjadi pribadi yang cerdas’. Beri tahu dan sosialisasikan ke keluarga, teman terdekat, dan orang-orang disekitar mana berita yang benar dan mana berita yang benar-benar akurat.

Sosial media seperti facebook sebenarnya memiliki banyak sekali manfaat yang bisa diambil, berjuta-juta inspirasi dan ide untuk kemajuan. Namun itu semua tergantung orang yang berada dibalik username dan password alias pemilik akun facebook tersebut.