Entah apa yang membuat kini banyak orang berbondong-bondong untuk resign dari tempat kerja. Sebagian mungkin karena memang sudah tidak betah, bosan menjadi karyawan, atau ingin memulai usaha sendiri. Bahkan ada yang nekat keluar tanpa ada rencana selanjutnya, benar-benar nekat.

ingin resign my life my rules

Jika itu terjadi pada Anda, maka perhatikan dulu apa saja hal yang perlu dipertimbangkan dan melihat apa yang benar-benar dibutuhkan saat bekerja dan setelah resign.

Ahli perencana keuangan, Prita Ghozie memberikan tips untuk Anda agar lebih bijaksana saat Resign.

Jangan langsung berhenti dari pekerjaan lama

Sekuat apa pun dorongan Anda untuk mencari pekerjaan baru, saya ingin Anda tetap realistis dan tidak berubah menjadi nafsu. Pertimbangkan siapa yang akan menanggung biaya kesehatan jika Anda berhenti bekerja, siapa yang akan membuat kontribusi ke DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Anda, dan juga harus meningkatkan dana darurat.

Hitung ulang kebutuhan biaya hidup rutin dan komitmen pembayarannya.

Bagi arus kas Anda dengan pos: komitmen pembayaran (cicilan), hidup rutin tetap (bayar listrik, uang sekolah anak, gaji ART, dll), hidup rutin variable (uang makan, belanja bulanan, dll).

Hidup dengan penghasilan 50 persen

Saat masih berpenghasilan, jangan gunakan gaji Anda untuk membiayai hidup keluarga. Coba kelola uang gaji suami saja untuk membiayai seluruh kebutuhan, termasuk pos investasi.

Lunasi atau kurangi utang

Tidak ada yang lebih menakutkan dibandingkan kehilangan sumber penghasilan untuk membayar cicilan utang. Oleh sebab itu, usahakan untuk mengumpulkan uang untuk mengurangi sisa saldo kredit agar cicilan bulanan berkurang. Kemudian, usahakan untuk tidak melakukan pembelian barang baru dengan sistem kredit.

Tips yang bagus.

Diluar sana, banyak yang memprovokasi kita supaya segera keluar dari pekerjaan. Misalnya sebuah situs memamerkan hasil usaha mereka setelah resign. Setiap akhir pekan jalan-jalan ke luar negeri. Atau mereka yang bilang, kerja pakai sarung, penghasilan sekarung hanya duduk manis di depan laptop. Tapi apakah mereka menjabarkan semua perjuangan kesuksesan dari nol sampai benar-benar meraup hasil kesuksesan? tentu saja Anda akan sulit menemukannya.

Nah, untuk itu sebelum Anda resign, pelajari apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan ketat di luar sana. Bukan hanya modal ‘yakin bisa’, tapi strategi hebat.

Yakin mau resign? jawaban ada pada diri Anda sendiri.