Hasil diskusi dengan seorang musisi hebat, sebut saja namanya Teguh. Kami menghabiskan banyak batang rokok, dan sampai mengisi ulang kopi hitam yang rasanya nikmat.
Dalam obrolan yang ringan seputar dunia musik, yang kita bahas musik kali ini adalah musik metal.

Dia menjelaskan jika musik metal saat ini sudah mengalami perbedaan daripada musik metal yang ada di jaman dulu seperti pada band metal Iron Maiden, Dragon Force, dan Metallica.

Band-band diatas menunjukkan sebagai cermin musik yang menandakan sebuah ke-gentle-an. Memperlihatkan skill dalam bergitar, irama yang sangat bagus di mata seorang musisi, mereka adalah panutan band-band metal yang ada saat ini seperti Aveged Sevenfold, Bullet For My Valentine, Lamb of God, As I Lay Dying, Parkway Drive dan Trivium.

Mereka mengusung lagu yang lumayan keras, namun tak secadas musik black metal atau underground seperti Cannibal Corpse, Darkthrone, dan Suffocation. Namun saat ini metal yang paling mainstream adalah dari sub genre hardcore, yakni post-harcore dan metal-core.

Di era 2000-an ini, banyak sekali bermunculan band-band yang bisa dikatakan band “Emo” atau “Emotional Scream”. Band-band ini meliputi Bring Me The Horizon, Alesana, Sucide Silence, Attack-attack, Bless The Fall, Miss May I, Black Veil Bridges, dan Motionless in White.

Jika seorang anak yang mengaku anak metal sekarang, mereka akan menunjukkan band-band emo tersebut. Sebenarnya anak-anak tersebut sedang sakit! Dan sayang sekali sakit kali ini adalah sakit yang mainstream.

Mereka bilang, : “gue gak suka boyband! terlalu mainstream!” emang benar boyband mainstream, bahkan sangat ekstrim. Namun mereka nggak sadar kalau musik mereka yang dinikmati juga sedang mainstream. Gak percaya?

Setelah Teguh memberikan opininya, langsung saya sahut

…………. Jimmy : Walah… ngomong apa sih lu bro….??? masa dibilang sakit….

Teguh : Slow… bro, ambilin korek dulu… gue mau nyambung nih rokok!

Jimmy : ini bro, jresss….

Teguh : seb…shhhbbbbbb….. deb… bed…. djuuuuuuuuuuhhh….. buuuuullll. Udah jelas bro, ente juga termasuk mainstream juga sebenarnya, tapi gak apa lah, namanya juga selera.

Jimmy : Ok, no problem bro… tapi yang jadi masalahnya kok ente berani bilang penikmat musik emo atau post-harcore tuh orangnya sakit, emangnya kenapa? apa gara-gara banjir trus digigit nyamuk dan kena DBD? what the,,,, ^*&^*&*(

METAL IS SICK

Akhirnya Teguh angkat bicara, ini penjelasannya.

Musik adalah cermin atau karakteristik seseorang. Jika mereka suka jazz, berarti orang tersebut sangat sibuk dan membutuhkan musik penenang seperti Jazz dan Soul. Anak ABG yang lagi puber dia akan senang dengan lagu mellow, pop, dan tentang cinta-cinta gitu.

Sementara musik seperti rock-alternative merupakan backsound seorang pemuda untuk menyemangati hari-harinya, lagu ini biasanya diputar pada acara highlight orang raga, suka nonton tipi gak lu bro? jangan ngomongin tipi bro, tipi gue kemarin “njeblug” layarnya jadi item doang.

Metal, nih metal… genre nya lebih keras daripada musik rock. Bisa… memang bisa nih genre menyemangati kayak musik rock tadi, tapi dominan nya lebih ke berontak. Terutama blackmetal dan post-hardcore.

Mereka nggak sakit karena DBD, mereka tuh sakit dalam arti kegelisahan hidup yang tak berujung. Menganggap lingkungan sekitar tak sama dengan dirinya. Berbeda adalah pilihan, maka ia mengambil musik yang berbeda dengan kebanyakan orang lainnya.

Dan satu lagi, mereka sebenarnya mempunyai sedikit tekanan dalam hidupnya yang tak seorangpun tahu. Dan tandanya mereka dengan menyetel musik keras dalam kamarnya sampai tetangga mendengar kayak suara “gelondengan” gak jelas, sebenarnya ia sedang menunjukkan bahwa “inilah gue”.

Dan yang terjadi saat ini, musik ini sekarang benar-benar popular di masyarakat terutama para remaja. Namun dalam hal ini, mereka tak bisa di salahkan. Karena sekali lagi, hidup ini adalah pilihan.

Teguh sebagai gitaris yang saya anggap keren, ia menambahkan, “jangan pernah menyalahkan selera musik seseorang, karena kepribadian satu sama lainnya berbeda. Jika seorang yang suka musik dangdut tapi anti metal mengatakan : “ngapain sih nyetel musik howak howak, enakan dangdut kali bisa goyang!”, maka bisa saja anak metal bilang “lu musik apaan sih ini, dangdut, lagu jaman monas belum dibangun sampe sekarang musiknya gini-gini aja, apalagi kalau di panggung isinya cuman otak yang goyangan biduan!”.

Lha.. tuh kan dari contoh aja keliatan ngomongnya anak metal, lebih greget!

Ya udah bro… jangan terlalu di pikir serius… yuk foto bareng keluarga dulu sebelum bubar

ngakak

Adik paling kecil suka metal, kakak suka pop, kakak yang cewe suka boyband, mamah suka keroncong, dan papah suka rock, rock nya mamah!