Dari pengalaman saya saat bekerja pada sebuah perusahaan, pertama perusahaan memiliki karyawan pria dan wanita, saya bertahan sampai beberapa tahun. Sedangkan tahun kemarin, saya bekerja untuk perusahaan yang dikelola oleh pria semua, saya hanya bertahan 2 bulan saja.

Entah mengapa bisa begitu, saya pikir, jika sebuah perusahaan hanya memiliki karyawan pria saja atau wanita saja, sepertinya ada yang kurang. Dan seperti kita ketahui, hampir kebanyakan perusahaan dimanapun juga, mereka memiliki karyawan tidak hanya pria saja, atau wanita saja. Organisasi bisnis sepertinya membutuhkan kolaborasi keberagaman gender.

Saya tidak memiliki kapabilitas untuk mengajari Anda, tapi saya mencoba menghimpun baik dari hasil sharing dengan perusahaan yang dikelola oleh rekan saya serta sumber dari beberapa situs kredibel.

Jadi, seperti pertanyaaan judul diatas, perlukah perusahaan memiliki karyawan pria dan wanita?

karyawan pria dan wanita perlukah

Simak beberapa kelebihan berikut.

Sudut Pandang yang Berbeda

Pria dan wanita memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Baik itu dalam wawasan marketing, ide, atau pemecahan masalah yang bervariasi. Secara berkesinambungan, kinerja akan semakin baik untuk mengembangkan perusahaan. Karyawan pria dan wanita saling isi dalam kekurangan dan saling dukung dalam kelebihan mempercepat pencapaian tujuan organisasi.

Menciptakan budaya saling percaya antar lawan jenis, komunikasi dan saling percaya masing-masing individu dalam pekerjaannya.  Kerjasama dan sinergi akan terbentuk secara alami ketika saling percaya telah terbentuk.

Ketika sebuah menghadapai masalah yang terlihat rumit, karyawan wanita tidak dapat menyelesaikannya, maka karwanan pria bisa menutupinya. Begitu juga sebaliknya.

Kemudahan Akses dengan Kelebihan Masing-masing

Keberagaman gender memberikan kemudahan akses ke beberapa sumber daya. Misalnya sumber informasi dan pengetahuan.

Tammy Butler, sebagai pemimpin salah satu perusahaan IT di Chicago, Amerika Serikat mengatakan bahwa karyawan pria sulit melakukan multitasking. Maka, cara yang direkomendasikan oleh Butler adalah memberikan karyawan pria tanggung jawab untuk satu waktu. Namun, yang demikian tak terjadi pada karyawan wanita. Mereka justru akan semakin berkembang ketika diberikan kepercayaan mengerjakan tugas multitasking. Sisi baik karyawan pria adalah jiwa kompetisi dan selalu berani menantang diri sendiri menjadi lebih baik. Butler merasa sikap tersebut menyebarkan energi positif di ruang kerja.

Keragaman dalam Pelayanan

Keberagaman pengelola akan memudahkan perusahaan untuk melayani basis pelanggan. Pelanggan merupakan aset dalam memajukan perusahaan. Karyawan yang beragam pun ternyata dapat lebih produktif dalam penyelesaian sebuah proyek dibandingkan kompetensi yang sama.

Perusahaan Akan lebih Memiliki Daya Saing

Perusahaan yang memiliki keberagaman gender akan membuat karyawati lebih berbakat. Hal ini terlihat dari riset yang telah dilakukan pada banyak tempat kerja di seluruh dunia. Tenaga kerja wanita memiliki potensial 50% kompetitif di bidang ekonomi secara global sekarang ini.

Kesimpulan

Tidak ada yang salah ketika sebuah perusahaan memiliki satu jenis gender saja, entah itu laki-laki semua atau wanita semua. Akan tetapi, dengan keberagaman gender lebih memiliki potensi perusahaan lebih kompetitif.

Tetapkan tujuan inklusif dari masing-masing tim, sehingga semua akan mengacu pada keberhasilan kelompok bukan individu.  Pimpinan departemen atau divisi perlu mempertanggungjawabkan keberhasilan dari sebuah diversity ini.

Dengan embangkan strategi rekrutmen karyawan yang berimbang, baik dari sisi kompetensi, gender ataupun usia, masing-masing divisi atau departemen perlu memperhatikan komposisi masing-masing lini organisasinya untuk mencari keseimbangan terbaik.

(mmd/mediamuda.com)