Walaupun mobil sudah disiapkan sebaik-baiknya, yang namanya gangguan, halangan, bisa datang tiba-tiba, tanpa diduga sebelumnya. Ya nggak?

Yang sering terjadi, mungkin ada gangguan-gangguan sepele dan bisa dibereskan dalam waktu lima menit. Tak masalah.

Namun, ketika dalam perjalanan, hal-hal yang sepele sering berakibat fatal dan menimbulkan kebingungan. Lho kok bisa?

Yang jelas, hanya karena hal sepele itu, perjalanan Anda akan terganggu, apalagi kalau tidak membawa peralatan yang dibutuhkan. Hmmm…

Nah, Saya mau cerita neh…

peralatan yang harus ada di dalam mobilBulan Agustus 1994, saya dan seorang teman Sebastian Budi mengadakan perjalanan darat dari Semarang ke Dilli, dengan jarak tempuh sekitar 2.500 km. Perjalanan melewati empat selat dan lima pulau ini amat menarik.

Meski demikian, peralatan yang diperlukan juga tetap sama, antara Anda yang mengadakan perjalanan “super” jauh dengan Anda yang “hanya” mengadakan perjalanan agak jauh.

Perlu pikirkan apa yang perlu dibawa

1. Kunci-kunci harus dibawa

Mulai dari kunci sok (soket), kunci ring, dan kunci pas. Kunci sok, biasanya sudah ada tempatnya sendiri. Karena itu, kunci ring lengkap dan kunci pas, perlu ditempatkan di satu kotak tersendiri. Kalau mungkin, palu dan pahat pun dibawa. Buat apa?

Tidak cukup kuat!

Pernah terjadi, kendaraan yang kami pakai untuk mengadakan perjalanan, putus tali kipasnya. Untuk mengganti tali kipas, bukan hal mudah, karena kunci yang tersedia hanya kunci pas dan kunci Inggris, bawaan mobil sejak baru.

Kunci-kunci itu tidak mampu untuk mengendorkan baut. Akhirnya, dengan menggunakan ujung kunci roda dan batu, baut baru mau kendor.

Kunci bawaan mobil baru tidak cukup kuat, dan biasanya hanya bisa digunakan untuk mengendorkan mur atau baut yang sudah pernah dikendorkan.

Disarankan, Anda membawa kunci ring atau kunci sok. Kunci yang digunakan pada mobil Jepang menggunakan ukuran metrik (mm), seperti 6 mm sampai 21 mm. Sedangkan mobil Amerika, menggunakan ukuran inci, pecahan 1/2, 5/8 dan seterusnya. Kunci yang akan sering digunakan adalah ukuran 10 mm sampai 19 mm.

2. Bawa dongkrak mobil dan sepotong balok sepanjang 20 cm

Balok ini amat membantu bila ban Anda kempes, khususnya untuk mobil yang sudah mengganti velg yang lebih lebar dan menggunakan ban radial. Biasanya, dongkrak tidak bisa masuk, karena mobil terlalu rendah. Untuk mengatasi itu, bisa ditempuh dua cara.

  • Start mobil dan naikkan ke atas balok, kemudian dongkrak digunakan.
  • Keruk lantai dasar untuk alas dongkrak.

3. Jangan lupa membawa pompa, alat penambal ban (termasuk untuk ban tubeless) dan tutup pentil yang bagian belakangnya bisa digunakan untuk mengendorkan pentil.

4. Bawa kabel besar dua potong, masing-masing sepanjang dua meter. Dengan menggunakan mobil orang lain, kabel ini bisa digunakan untuk memancing aki mobil Anda.

5. Tali dan jeriken isi 10 liter. Tali sepanjang lima meter yang cukup kuat, digunakan untuk menarik, bila kendaraan Anda mogok. Tali ini juga amat berguna untuk jemuran. Sedangkan air dalam jeriken akan dibutuhkan bila mobil Anda kehabisan air karena radiator bocor, cuci muka, atau bahkan untuk minum.

6. Ban dalam mobil. Ban dalam bukan hanya sebagai alat penyelamat di laut, tetapi juga amat berguna saat mobil Anda mengalami kebocoran. Dengan ban dalam ini, kebocoran pada pipa atau slang air bisa diatasi.

7. Jangan lupa membawa batere

8. Bawalah pula minyak rem, sesuai dengan yang sudah digunakan.

9. Jangan lupa, membawa tali kipas dan tali untuk AC dan busi, berikut kunci-kunci pembuka busi.

10. Sangat diharapkan, Anda menyediakan sekring baik yang berukuran 20 Amp (Ampere), 15 Amp, 10 Amp, maupun 7,5 Amp. Jumlah sekring cadangan ini sebaiknya, masing-masing lima buah.

11. Ada baiknya, Anda juga menyediakan beberapa buah bohlam serep untuk penerangan. Siapa tahu, lampu tanda belok, lampu rem, lampu kecil, atau lampu tanda mundur, lampu hazard, tidak menyala. Bohlam- bohlam yang harus disediakan, hendaknya disesuaikan dengan ukuran yang digunakan. Biasanya, bohlam bentuk bayonet dengan filamen tunggal berukuran 12V/21 W digunakan untuk lampu belok dan lampu tanda mundur. Sedangkan bohlam bentuk bayonet dengan filamen ganda berukuran 12V 21/5 W, digunakan untuk lampu kecil dan lampu rem.

Musim hujan

Lebaran tahun ini masih dalam suasana musim hujan. Karena itu, selain sistem rem yang harus diperiksa penuh (agar tidak membuang ke kiri atau ke kanan saat di rem), Anda juga perlu menyediakan sejumlah hal.

1. Wiper. Periksa, apakah kondisi kerja motor wiper dan kelenturan karet penghapus masih bagus. Juga periksa tangki cadangan air. Lakukan penyetelan ulang, agar arah semprotan air dari nozzle tepat di kaca.

Sediakan deterjen atau sampo. Saat hujan tiba, kaca menjadi bersih dan perjalanan akan menyenangkan karena pengemudi tidak gelisah. Orang sering mengeluh karena kaca-kacanya (terutama kaca depan) berjamur. Jangan cepat percaya, sebelum Anda menggunakan deterjen atau sampo untuk membersihkannya. Bila dengan deterjen dan sampo jamur belum juga mau hilang, anda bisa menghilangkannya dengan menggunakan kompon yang diusap-usapkan di kaca. Pekerjaan yang terakhir ini harus sudah dilakukan beberapa saat sebelum Anda mengadakan perjalanan.

Bercak-bercak seperti jamur ini akan makin kelihatan terutama di saat hujan lebat dan tertimpa sinar lampu dari depan. Jamur ini umumnya disebabkan oleh sisa asap yang keluar dari mobil-mobil dan langsung melekat di kaca. Dalam perjalanan jauh, mungkin pekerjaan membersihkan kaca harus dilakukan berulang kali.

2. Periksa karet pintu, agar air tidak masuk ke ruang penumpang.

3. Kondisi AC. AC yang baik, selain berfungsi sebagai penyejuk ruang kabin, juga dapat mengurangi embun di kaca kendaraan.

4. Periksa lagi tekanan udara pada ban dan ban serep.

5. Pada saat hujan deras:

  • Kurangi kecepatan kendaraan bila hujan besar dan permukaan jalan licin.
  • Tekan pedal rem perlahan-lahan pada kecepatan rendah, guna membersihkan kotoran dan air yang masuk ke dalam tromol rem setelah melewati genangan air.

6. Sediakan payung dan lap atau tisu kering. Lap atau tisu itu digunakan untuk melap kaca, bila keadaannya sudah semakin kotor terkena tampiasan atau cipratan mobil di depannya.

Bensin dan jadwal

Dalam hal pengisian bensin, Anda disarankan untuk tidak menunda-nunda. Apalagi, kalau Anda tidak paham betul dengan daerah yang akan Anda lalui nantinya. Apabila jarum penunjuk bahan bakar sudah menunjukkan kurang dari separuh, segeralah menambah bensin. Apalagi untuk daerah luar Jawa, pompa bensin belum sebanyak di Pulau Jawa.

Selain itu, sebaiknya Anda mengetahui jadwal penyeberangan feri baik yang melintasi Selat Sunda (menghubungkan Bakauheni – Merak) dan selat Bali (menghubungkan Banyuwangi – Gilimanuk). Dengan demikian, Anda tahu persis, jam berapa Anda akan menyeberanginya.

Terakhir, demi kelancaran perjalanan, jangan lupa membawa uang ribuan (untuk membayar tol), peta dan persediaan obat-obatan secukupnya saja. – Mediamuda.com & Temanpintar.com (NSH)