Saya nggak bercanda dengan urusan ini, penting banget! banyak yang masih belum paham bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan yang benar.

Langsung ke poinnya, ketika kecelakaan terjadi cukup keras, terutama pada kendaraan roda dua (motor) dimana pengendaranya terpental dan jatuh, secara ilmiah penyebab kematian di tempat ada 2, yakni karena kecelakaan itu sendiri atau ‘dibunuh’ secara tak sadar oleh penolong. Nah?

Berdasarkan pada obrolan saya bersama Dr Agus, beliau mengatakan bahwa masih banyak orang yang belum paham bagaimana sistematika P3K lalulintas yang benar. Dan yang kita bahas saat ini terutama pada poin ke-6.

Tapi, tak ada salahnya saya kutip juga Sistematika Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan  :

1. Jangan Panik

Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.

Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.

Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4. Pendarahan.

Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.

Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.

Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.

Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Lanjut pembahasan tadi. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru. Seperti diterangkan oleh Dr. Agus, bahwa mengangkat korban kecelakaan bisa berakibat fatal, korban bisa meninggal atau kemungkinan akan mengalami kelumpuhan.

Ini menyangkut saraf / sumsung tulang belakang di leher yang mengalami distorsi / pergeseran akibat cedera. Secara biologis, (selama korban pingsan) akar saraf dan tulang belakang dalam proses penyusunan kembali, dan membutuhkan waktu. Dalam proses tersebut, posisi korban jangan sampai berubah, biarkan dulu tergeletak dan terus pantau sampai ke kondisi dimana terlihat tanda-tanda seperti jari, tangan bergerak, dan kaki yang mulai menendang-nendang / mengayun. Setelah dipastikan baik-baik saja, bisa dipindah / diangkat, tentunya dengan hati-hati.

Maksud Hati Mau Menolong Korban Kecelakaan, mediamuda.com Tapi Malah Fatal

Skema bisa Anda lihat dibawah ini :

tulang belakang syaraf tulang belakang

Keep safety riding, and keep read more important things.

(mmd/mediamuda.com)