Penelitian Hubungan Antara Kesehatan dan Pekerjaan

Hasil survei Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan empat dari sepuluh orang merasa pekerjaan mempengaruhi kesehatan mereka. Sebanyak 28 persen atau satu dari empat orang tersebut merasakan pengaruh positif. Dalam sebuah survei oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, sebanyak 4 dari 10 orang merasa pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatannya, 28% merasakan pengaruh positif. Survey ini melibatkan 1.600 pekerja di Amerika Serikat, 1 dari 6 pekerja merasa pekerjaannya memiliki pengaruh negatif bagi kesehatan. Mereka diantaranya : Pekerja disabilitas; 35%, pekerja di bidang yang berbahaya; 27%, pekerja dengan gaji rendah; 26%, pekerja dengan waktu kerja lebih dari 50 jam per-minggu; 25%, dan pekerja dalam sektor ritel 26%. Pengaruh negatif terhadap kesehatan ditimbulkan karena : Tingkat stress 43%, Jadwal makan 27%, Jadwal tidur 27%, dan Berat badan 22 %. Menurut Profesor Robert J. Brendon, salah satu upaya untuk karyawan bisa lebih sehat adalah dengan mengurangi tekanan di tempat kerja. “intinya, tugas nomor satu para pemberi kerja yakni mengurangi stress di tempat kerja,” katanya. Sebanyak 1 dari 4 pekerja atau setara 24%, menunjukkan bahwa tempat kerja kurang maksimal untuk membentuk lingkungan yang sehat. Sedangkan sekitar 51% mengatakan tempat dimana mereka bekerja terlah menyediakan program demi menjaga kesehatan. Risa Lavizzo-Mourey, Presiden dan CEO Robert Wood Johnson University menyebutkan bahwa dunia bisnis di Amerika kehilangan US$ 225 juta setiap tahunnya dikarenakan karyawan yang sakit. “Saya percaya bahwa perubahan budaya bisnis yang melibatkan karyawan bisa membentuk budaya sehat. Banyak perusahaan yang mendapatkan keuntungan 50% digunakan untuk menbangun fasilitas pemeliharaan kesehatan bagi karyawan mereka.” (hrz/ ref: Harvard T.H. Chan School of Public Health) Related posts: Seberapa Penting Menjalin Kerjasama Hubungan Internasional Pekerjaan Skill Tinggi Tapi Dianggap Remeh di Indonesia Pekerjaan di Indonesia dengan Gaji Paling Tinggi Perbedaan Antara Google dan Apple

Hasil survei Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan empat dari sepuluh orang merasa pekerjaan mempengaruhi kesehatan mereka. Sebanyak 28 persen atau satu dari empat orang tersebut merasakan pengaruh positif.

kesehatan karyawan

Dalam sebuah survei oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, sebanyak 4 dari 10 orang merasa pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatannya, 28% merasakan pengaruh positif.

Survey ini melibatkan 1.600 pekerja di Amerika Serikat, 1 dari 6 pekerja merasa pekerjaannya memiliki pengaruh negatif bagi kesehatan. Mereka diantaranya :

  • Pekerja disabilitas; 35%,
  • pekerja di bidang yang berbahaya; 27%,
  • pekerja dengan gaji rendah; 26%,
  • pekerja dengan waktu kerja lebih dari 50 jam per-minggu; 25%, dan
  • pekerja dalam sektor ritel 26%.

Pengaruh negatif terhadap kesehatan ditimbulkan karena :

  • Tingkat stress 43%,
  • Jadwal makan 27%,
  • Jadwal tidur 27%, dan
  • Berat badan 22 %.

Menurut Profesor Robert J. Brendon, salah satu upaya untuk karyawan bisa lebih sehat adalah dengan mengurangi tekanan di tempat kerja.

“intinya, tugas nomor satu para pemberi kerja yakni mengurangi stress di tempat kerja,” katanya.

Sebanyak 1 dari 4 pekerja atau setara 24%, menunjukkan bahwa tempat kerja kurang maksimal untuk membentuk lingkungan yang sehat. Sedangkan sekitar 51% mengatakan tempat dimana mereka bekerja terlah menyediakan program demi menjaga kesehatan.

Risa Lavizzo-Mourey, Presiden dan CEO Robert Wood Johnson University menyebutkan bahwa dunia bisnis di Amerika kehilangan US$ 225 juta setiap tahunnya dikarenakan karyawan yang sakit.

“Saya percaya bahwa perubahan budaya bisnis yang melibatkan karyawan bisa membentuk budaya sehat. Banyak perusahaan yang mendapatkan keuntungan 50% digunakan untuk menbangun fasilitas pemeliharaan kesehatan bagi karyawan mereka.”
(hrz/ ref: Harvard T.H. Chan School of Public Health)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *