Piala Afrika 2015 telah berakhir beberapa hari kemarin dan Ivory Coast atau Pantai Gading keluar sebagai juara.

Kemenangan tim Yaya Toure cs diperoleh melalui drama adu pinalti dengan skor 9-8. Hal yang menarik dan unik adalah Gervinho. Pemain Pantai Gading yang bermain untuk klub As Roma ini mendapat sorotan publik.

Pasalnya ia terlihat aneh dan terlihat seperti mengalami tekanan batin. Ketika adu pinalti berlangsung, ia hanya bisa melihat melalui bench pemain. Karena di tengah pertandingan ia digantikan oleh pemain lain.

Ia memalingkan wajahnya dari tos-tosan tersebut. Seperti ini lah Gervinho :

gervinho meme

Tampak sangat menyedihkan, memprihatinkan, terkucilkan, pikiran kosong, nge blank, dan seperti nggak punya teman.

gervinho rapat

Mungkin merasa tak dianggap, diacuhkan dalam rapat pertemuan negara Amerika – Korut

gervinho pantai

Akhirnya ia mengasingkan diri di pantai, namun ia merasa kesepian

gervinho bulan

Akhirnya ia terbang ke bulan dan menemukan tempat terindah dan mendapatkan teman baru Neil Armstrong. Akhirnya ia menambahkan namanya menjadi Gervinho Heartstrong ( Hati yang kuat ).

Hahaha, just kidding guys. Saya dapatkan dari banyak sumber di google tentang meme gervinho di piala Afrika 2015. Dalam berita aslinya dikutip dari cnn :

“Sejujurnya saya tak pernah percaya. Saya tak percaya kami bisa melakukannya,” kata Gervinho. “Hal ini membuat saya stres dan saya tak bisa menyaksikannya, karena penalti adalah soal keberuntungan.”

“Saya stress dan pikiran-pikiran buruk mulai berkeliaran di kepala saya. Akan sangat mengecewakan jika kami gagal lagi,” kata penyerang AS Roma tersebut.

“Kami telah bertahun-tahun menderita dan bertahun-tahun dikritik. Sekarang kami bisa merayakannya. Kami harus memberikan pujian kepada sang kiper, ia bermain dengan sangat baik.”

Gervinho yang ditarik keluar pada babak perpanjangan waktu adalah pemain yang gagal mengeksekusi penalti pada final Piala Afrika 2012. Pantai Gading kala itu kalah dari Zambia.

“Kegagalan adu penalti di 2010 dan 2012 membayang-bayangi kepala saya. Banyak hal yang berkelebat dalam otak saya.”

“Setelah melalui begitu banyak final, yang ini tentu harus berhasil.”