Kontroversi tentang vaksin (imunisasi) masih banyak terjadi di berbagai negara. Salah satu orang tua yang kontra terhadap vaksin di Kanada, Tara Hills yang tidak memberikan vaksin kepada tujuh anaknya.

Dia memiliki gagasan bahwa vaksin adalah penyebab dari autisme pada anak. Namun, pada tahun 2015 ia mengalami penyesalan yang sangat dalam karena absen dalam vaksinasi. Ketujuh anaknya menderita batuk rejan, kemudian terisolasi karena penyakit kronis yang sulit disembuhkan.

Para tetangga menegur Hills saat anaknya keluar rumah, karena di kota-kota besar Kanada, penderita flu ringan direkomendasikan untuk tidak keluar rumah karena takut menular.

“Apakah komunitas medis adalah bagian dari konspirasi yang lebih besar? Apakah vaksinasi masih diperlukan saat ini? Apakah kita telah membahayakan keselamatan anak-anak tanpa kita sadari? Tidak ada asap tanpa api, jadi kami tidak punya pilihan selain untuk berdiri dan berharap semua baik-baik saja,” Hills menulis tentang keraguannya tentang vaksin, di laman The Scientific.org.

Dia juga membaca semua ulasan ilmiah dan bukti imunitas pascaimunisasi. Hills juga melihat dokter keluarga, dan mengatur jadwal vaksin untuk anak-anak. Namun, hari sebelum vaksinasi, batuk rejan atau penyakit pertussis ketujuh anaknya kambuh.

“Pada saat ini keluarga saya harus menanggung konsekuensi dari informasi yang salah dan ketakutan berlebihan tentang vaksin,” kata Hills.

Netizen bertanya tentang banyak ibu di luar sana yang skeptis tentang vaksin, dia masih menghargai pendapat yang berbeda. Namun, ia mengingatkan bahwa orang tua harus kembali memeriksa sumber informasi. Sebelum memutuskan, orang tua perlu melibatkan dokter dalam semua kasus, tidak hanya vaksin.

“Kami tidak berkonsultasi dengannya sebelum kami berhenti vaksinasi karena ketakutan kita dihakimi atau lebih buruk. Sekarang, saya berharap saya lebih terbuka dengan dokter kami,” kata Hills.

CEO Facebook Mark Zuckerberg yang pernah menerima berbagai komentar dari kelompok anti-vaksin ketika ia mengupload fotonya dengan judul “Kunjungan ke dokter – waktu vaksin”. Kiriman yang mendapat 3,4 juta reaksi dan komentar.

pekan imunisasi nasional vaksin

Netizen ada yang mengecam Mark. “Orang tua macam apa kamu? Menyelamatkan bayi dengan bahan kimia! Kau pikir kau mencintainya. Omong kosong! Toleransi dan pertahanan bayi secara alami adalah apa yang ia butuhkan untuk melawan polio dan tuberkulosis,” tulis Jody Taylor di kolom komentar.

Nah, sekarang Anda yang menentukan, memberi vaksin pada bayi atau balita perlu atau tidak?

Layanan masyarakat : Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016.