Kejayaan Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia diusik oleh Amancio Ortega, seorang pria dengan usia 80 tahun yang menggeser founder Microsoft dan mencatatkan namanya sebagai orang terkaya sejak bulan bulan September 2016.

zara-ortega

Walaupun Ortega dikenal sebagai orang yang misterius dan sangat pendiam, namun ia tak sungkan untuk membagikan kunci kesuksesan untuk meraih apa yang saat ini telah ia dapatkan.

Pertama, kecepatan adalah segalanya

Saat Ortega membangun Zara pada tahun 1975, ia sanggup membalikkan dunia ritel dengan jadwal yang sempit. Dengan memasukkan model baru pada gerai busana yang lebih cepat daripada pesaingnya. Bahkan, ia selalu memantau perkembangan bisninya dua kali dalam sepekan, serta merepon semua pesanan tak lebih dari 48 jam.

Kecepatan merupakan ciri khas cara bisnis Ortega. Tercatat dalam BusinesInsider, saat kompetitor sedang melansir mode baru dan kemudian dimasukkan ke departemen store satu bulan kemudian, Ortega telah lebih cepat menaruh mode baru dalam waktu satu minggu saja.

Kedua, merespon baik permintaan pelanggan

Ketajaman mengamai apa yang orang pakai dan mendengarkan apa yang mereka inginkan adalah penting. Fortune pada 2013 bahkan menulis, Ortega selalu melacak para blogger dan mendengarkan pelanggannya. Hal ini membuatnya dapat menyesuaikan diri dengan tren busana setiap musimnya.

“Pelanggan harus terus menjadi pusat utama perhatian. Baik dalam penciptaan koleksi busana dan desain toko kami, sistem logistik dan kegiatan lainnya,” ujar Ortega.

Ketiga, mengontrol rantai pasokan.

Mayoritas perusahaan mode membuat pakaiannya di China karena biaya tenaga kerja murah, lain halnya dengan Ortega. Ia membuat produknya di daerah yang bisa ia kontrol, yaitu Spanyol, Portugal, dan Maroko.

Pada 2012, The Economist melaporkan, Ortega selalu memantau bahan, pabrik, dan jahitan desain pakaiannya di jaringan toko-toko lokal. Rantai pasokan pun dipersingkat agar perusahaan dapat bereaksi cepat terhadap tren baru. Dengan cara itu, ia dapat mengisi gerai-gerainya sehingga pelanggan selalu mendapatkan produk baru.

Keempat, tetap setia kepada akar Anda

Lahir dari keluarga ekonomi bawah, Ortega selalu tidak lupa pada akarnya. Ayahnya hanya seorang buruh kereta api, sedangkan ibunya pembantu rumah tangga. Ortega meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun untuk bekerja. Hal ini dilakukan karena sebuah pemilik toko menolak memberi kredit kepada ibunya untuk membeli bahan makanan. Dalam biografinya yang ditulis Covadonga O’Shea berjudul “The Man From Zara” pada 2012, Ortega menceritakan tentang setia untuk hidup sederhana.

Meski berada di peringkat tiga orang terkaya dunia, menurut The Telegraph, ia tidak pernah memiliki kantor. Ia hanya duduk di sebuah meja di Inditex, di kampung halamannya di La Coruña, berbicara dengan desainer, pegawai pabrik, dan pembeli. “Dia suka bekerja bersama karyawannya,” kata O’Shea.

Bahkan, kini di usia 80 tahun, Ortega masih pergi ke pabriknya hampir setiap hari. Ia tidak pernah berhenti bekerja dan mendengar ide-ide baru dari karyawannya.

Kunci kesuksesan terakhir: inovasi!

Orang tidak bisa menebak dengan pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Sebagai contoh, ketika Yahoo menjadi raja internet di era 2000-an, secara mengejutkan mereka jatuh di dunia modern ini. Nah, begitu juga apa yang dipikirkan oleh Ortega, ia mengatakan;

“Merasa puas pada diri sendiri adalah hal yang paling buruk pada setiap orang.”

Munkin inilah yang menyebabkan Amancio Ortega tidak suka untuk tampil bangga di depan publik. Saat melakukan pertemuan The Business Professor, pria pendiam tersebut menambahkan bahwa ia tidak pernah berpuas diri dengan apa yang telah dicapai.

“Tumbuh, atau Mati!”

Ini artinya, apapun hasil yang diraih hari ini, jangan terpaku. Terus berinovasi karena dunia terus berubah.

(hrz/ref: BusinessInsider/TheBusinessProfessor/Sindo)