Banyak orang yang ngomong “berbukalah dengan yang manis”, tapi ada opini lain dari dr. Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, menurutnya, saat njalanin puasa di bulan Ramadhan, sebaiknya jangan minum teh manis, atau sesuatu yang manis. Lha, trus gimana ini?

Puasa dan hari biasa sebenarnya asupan nutrisi tubuh harus tetap sama, yang membedakan hanyalah jadwal makan saja. Gampangnya, kalau diatur jadi kayak gini; Sahur, buka, makan lengkap habis maghrib, serta makan kecil setelah tarawih.

Pembagian porsi makan pas puasa:

  • Sahur : 40%
  • Buka puasa : 50%
  • Sehabis tarawih : 10%

40 persen komposisi makanan saat sahur dibagi menjadi ;

  • 30% makanan besar
  • 10% makanan kecil
  • dan air putih sebanyak 3 gelas

60 persen saat berbuka sampai malam. Makan besar 50% makan kecil 10% dan minum air putih sebanyak 5 gelas.

Makanan apa saja yang dianjurkan? berikut list;

Sahur

Makanan mengandung komposisi lengkap dari karbohidrat, bisa nasi ataupun roti, mungkin kentang atau bihun juga bisa.

Makan juga mengandung protein hewani seperti daging ayam, ikan, atau telur. Bisa juga protein nabati misalnya tahu dan tempe.

Kandungan lemak berasal dari sayur dan buah. Susu 1 gelas. Air minum 2-3 gelas.

Buka puasa

Boleh-boleh saja dimulai dengan makanan manis, hal ini juga cepat untuk mengganti kadar gula darah yang telah turun. Sebaiknya minum jangan yang dingin, sesuaikan dengan suhu tubuh. Makanan pembuka antara lain kurma, kolak, koktail, buah, dan teh manis. Namun begitu, batasi juga gula, kecuali memang manis dari buah-buahan.

Makanan lengkap

Penuh dengan karbohidrat, protein, lemak (dari minyak sayur), sayur dan buah. Untuk menghindari dehidrasi, lengkapi dengan 1,5 sampai 2 liter air putih per hari. (namun ini tergantung juga seberapa besar aktitas anda)

Makanan kecil

Makanan kecil setelah menjalankan sholat tarawih. Sesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tubuh. Contohnya adalah buah, susu, atau cemilan sehat.

Tapi harus perhatikan juga, jangan terlalu berlebih karena dapat membahayakan kesehatan Anda terkait gula darah melonjak.

Alasan dr. Fiastuti tidak merekomendasikan banyak makanan atau minuman manis karena beresiko menjadi cepat lapar dan hipoglikemia, dapat menurunkan gula darah secara cepat. Jadi gula darah jangan sampai terlalu tinggi atau terlalu rendah, sebaiknya normal.