Jumlah kunjungan wisatawan asal China yang datang ke Bali melonjak 35,84 persen. Jumlah total menjadi 741,740 dalam sembilan bulan pertama tahun ini – sebelumnya 546.035 kunjungan pada periode yang sama tahun lalu.
“Jumlah kunjungan wisatawan dari China sekarang yang terbesar kedua setelah orang-orang dari Australia, yang terus meningkat pada daftar 10 negara terbesar asal pengunjung asing ke Bali,” kata kepala cabang regional dari Badan Pusat Statistik (BPS) Adi Nugroho, di Jakarta dikutp dari AntaraNews 5/11.
Adi mengatakan, saat ini China menyumbang 20,38 persen dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Ada 3,63 juta kunjungan turis ke Bali pada periode Januari-September pada tahun 2016 atau naik 21,69 persen dari 2,99 juta di periode yang sama tahun 2015.
Australia memberikan kontribusi 23,36 persen dari total keseluruhan kunjungan wisatawan asing ke Bali. Jepang berada di tempat ketiga berkontribusi 4,94%. Inggris 4,52 persen, India 3,57 persen, Perancis 3,56 persen, Malaysia 3,55 persen, Amerika Serikat 3,44 persen, Korea Selatan 3,04 persen, dan Jerman untuk 3,22 persen.
Dia mengatakan peningkatan jumlah wisatawan dari China ini membuat kondisi ekonomi yang terus membaik dari dunia negara terpadat dan ekonomi kedua terbesar.
Selain itu, Garuda Indonesia telah menyediakan penerbangan langsung antara Bali dan sejumlah kota di China seperti Shanghai , Beijing dan Guangzhou sejak tahun 2015.
China telah menjadi target untuk ekspansi pasar dengan Garuda Indonesia untuk jasa internasional.
Lebih dari 100 perjalanan dari Cina ke luar negeri setiap tahun membuat negara pasar wisata paling potensial yang akan menguntungkan penerbangan.
Konsul Jenderal China di Denpasar, Bali, Hu Yinquan, meminta pemerintah untuk menyediakan interpreter yang cukup untuk Mandarin demi memudahkan pengunjung Cina, yang tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris.
Hu Yinquan juga meminta agar Mandarin juga termasuk dalam rambu-rambu karena ia percaya akan lebih banyak turis asal Cina mengunjungi Bali pada tahun-tahun mendatang.
Di Manado, Sulawesi Utara, 50 persen pengunjung asing dari Cina pada kuartal ketiga tahun ini.
“Kontribusi tamu asal Cina capai 50 persen di Lion Hotel dan Plaza Manado,” kata Sales Marketing Manager Lion Hotel dan Plaza Manado Anatje Pingkan Pinaria.
Indonesia terhitung masih tertinggal dari Thailand dalam upaya menarik wisatawan Cina. Secara keseluruhan, Indonesia tercatat 8,36 juta kunjungan wisatawan asing hingga September tahun ini atau naik 8,5 persen tahun-ke-tahun.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan awal pekan ini, kenaikan memberi optimisme yang lebih besar bahwa target 12 juta kunjungan turis asing ke negara Indonesia tahun ini akan tercapai.
“Dalam tiga bulan berturut-turut – Juli-Agustus dan September, jumlah kunjungan turis asing melebihi satu juta. Kami berharap bahwa jumlah akan lebih besar pada bulan Oktober, November dan Desember,” kata Arief.
Pada bulan September, ada 1.006.653 kunjungan turis asing atau naik 9,40 persen tahun-ke-tahun dari 920.128 di bulan yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan asing dalam sembilan bulan pertama tahun ini adalah 8.362.963 atau 8,51 persen lebih tinggi dari 7.707.034 kunjungan pada periode yang sama lalu tahun.
(hrz-ref:Antara)