Temanpintar.com – kasus bullying memang sudah kian parah terjadi di Indonesia, terutama di sekolah-sekolah. Bahkan, menurut sebuah data, kasus bullying di sekolah merupakan yang paling tertinggi. Padahal, sejatinya sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu. Apa keuntungan dari membuli orang ya?
Bullying, penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok, sehingga korban bullying ini merasa tertekan, trauma, dan tidak menjadi berdaya. Dan peristiwanya, sangat mungkin terjadi secara berulang-ulang.
Kegiatan inisiasi seperti ospek dan ritual yang biasa diadakan para senior di sekolah, merupakan bentuk bullying yang tidak disadari. Kegiatan yang seharusnya bertujuan memperkenalkan sekolah dan program yang ada di sekolah, malah menjadi melenceng untuk ajang mempermalukan para siswa baru dengan kegiatan yang merendahkan dan mengintimidasi.
Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada korban, melainkan juga pada si pelaku bullying itu sendiri. Bullying, dari berbagai penelitian ahli, ternyata berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi,penurunan nilai akademik, dan tindakan bunuh diri.
Para pelaku bullying berpotensi tumbuh sebagai pelaku criminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukan bullying. Oleh karena itu, tindakan ini akan merusak generasi penerus di Indonesia.
Jadi STOP Bullying..