hasil tangkapan ikan

(foto:ilustrasi)

Temanpintar.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memuat teknologi untuk meningkatkan ‘bobot ikan hingga 40 persen dari bobot ikan biasa. Teknologi ini dinamakan gelembung kecil ‘’nanobubble’’.

“Misalnya, kita aplikasikan ke ikan sidat, kalau pakai air biasa, pertumbuhan ikan 3 bulan hanya mencapai satu kilogram, kalau dengan bubble bisa mencapai 3-4 kilogram,” kata Hilman Syarif Syaiful Peneliti dari LIPI, Ahad (27/3).

Menurut Hilman, teknologi nanobubble ini dapat diaplikasikan di berbagai sector, seperti perikanan, peternakan, dan tanaman. Teknologi ini menginjeksi atau memasukkan gas, baik nitrogen, oksigen atau zon kedalam sebuah cairan yang dapat larut di dalam air.

LIPI juga mengembangkan nanobubble untuk ikan sidat pada tahun ini yang memiliki potensi sangat besar, karena harga jualnya yang cukup tinggi. Harga untuk ikan sidat mencapai Rp 1,5-2 juta per kilogram jika di ekspor ke negara Jepang.

“Biasanya kalau pakai aerator biasa, gelembungnya besar-besar akibatnya akan pecah di atas dan oksigen yang terlarut sangat sedikit. Jika dikuantifikasikan paling besar hanya 4 ppm (part per million), sedangkan nanobubbling bisa 9-11 ppm,” kata Hilman.

Menurut Hilman alat tersebut terbilang sangat murah, karena desain yang seperti pompa air biasa dan kebutuhan bahan bakarnya sama dengan pompa yaitu dengan daya listrik.

Untuk biaya pemasangan dengan kapasitas 5 meter kubik per jam hanya berkisar Rp 3-5 jutaan, namun saat ini ternyata masih dikembangkan secara prototype atau hanya dibuat dengan beberapa model untuk dimanufaktur.

Teknologi nanobubble dengan menggunakan injeksi gas nitrogen juga dapat mengawetkan ikan sehingga dapat memperlambat pembusukan.