Kerjaan mana sih yang selalu enak? Kayaknya nggak ada deh… semuanya pasti punya sedikit ganjalan saat. Entah itu kerja di kantor, jualan, jadi pns, buruh, atau apa aja perlu adanya kesabaran. Kalau pengen cepet ya memelihara tuyul saja.

Trus, hubungannya sama judul diatas apa dong?
Saya disini pengen share pengalaman aja.

Sebelum itu, srutup kopi di pagi hari ini ‘ben ora edan’ 😀

P_20151003_170100[1]

Hari ulang tahun TNI ke 70 ( tanggal 5 Oktober 1945 – 5 Oktober 2015 ) adalah proyek pertama dalam dunia out-of-home (OOH) advertising atau periklanan luar ruangan (outdoor). Walaupun begitu, pekerjaan ini selalu bikin galau, karena saya selalu melihat deadline sebelum tanggal 5 Oktober dimana tanggal tersebut adalah hari ulang tahun mantan ane 🙁
Lupain dah mantan 🙂 saatnya kita terus bergerak.

Kembali lagi ke topik. Sebelumnya ada dua kerjaan yang menawari saya (dipanggil lagi) dengan gaji 4-6 jt, dan yang satunya adalah proyek periklanan HUT TNI ke 70 ini. Tanpa tahu berapa uang yang akan saya dapatkan, saya putuskan untuk mencobanya, yup, mumpung masih muda dan jomblo 😀

Tugas ternyata begitu banyak, tapi santai. Hanya saya yang masih berusia kepala 2, yang lainnya aki-aki udah bau tanah hahaha. Namun begitu saya mendapatkan banyak ilmu, soal gaji, itu nomor sekian asalkan bisa menutup sarapan nasi uduk, makan siang warung padang, makan malam lele lamongan, sebungkus L.A., dan 3 gelas kopi hitam, itu udah cukup, atau mungkin pembaca ada yang mau men-traktir? Hee.
Tugas wajib :
Design, setting/repair komputer, online marketing, ngetik, jadi satpam, jadi ob, sampai jadi pengangkat galon aqua dari warung sebelah nyebrang jalan.

Tugas nggak wajib :
Mendengarkan bapak-bapak ceramah, dongeng dan bergumam. Memasang iklan, berupa billboard, baliho, spanduk, atau masih banyak jenis lainnya.

Mungki tak ada yang perlu saya tulis disini soal kerjaan di kantor, karena minggu depan ane resign dan melanjutkan lagi ber petualang. Dan ternyata, di hari terakhir sebelum 5 oktober, semua kru bagian lapangan pada sibuk semua. Terpaksa saya turun kaki, eh, turun tangan ke lapangan maksudnya.

Nguli
Biarpun istilah nguli tidak lebih keren dari Public Relation, tapi nguli memasang ratusan spanduk menyebar di Jakarta ada kepuasan tersendiri.
Capek, itu sudah pasti. Tapi ini rasanya seperti yang pernah dulu saya lakukan menjadi BACKPACKER ‘ZERO’ COST. Ibarat traveling tanpa duit tapi pas pulang masih hidup.
Macetnya kota jakarta tidak saya hiraukan, saat masang spanduk berukuran 1 meter x 5 meter tepat di perempatan jalan kota, saya nggak sadar banyak orang yang pandangannya mengarah kepada saya. Yahhh, bodoh amat, kenal juga jagak, gengsi=laper. Saya akhirnya juga nyadar, lagu Armada ‘pergi pagi pulang pagi’ saya praktekan juga. Dan Alhamdulillah hasilnya bisa untuk beli tablet, 1 tablet isinya 4, beli di warung sebelah kiri, soalnya warung sebrang jalan jualnya galon aqua.

Intinya, pekerjaan dadakan ini memberikan pengalaman baru, bahkan lebih greget daripada naik gunung korban film 5cm. Bisa teriak ngapain aja, ngumpul dan ngopi bareng sama orang jalan, adu mulut sama pemulung, bisa lolos razia motor walaupun ga punya sim…

Mungkin tempat wisata pada umumnya adalah seperti taman, wahana, pantai, gunung dan tempat-tempat unik lainnya. Namun bagi saya tempat wisata adalah satu langkah di depan, all place.

Beberapa foto hut tni ke 70 yang sempat saya dokumentasikan

image

See you next job,

IMG_0918

Hrz from everywhere and go nowhere.

.