Walk the Moon band yang melejit namanya berkat single lagu platinum ‘Shut Up dan Dance’, membuat upbeat attitude pendengar lebih berani di dance music.

Dengan popularitas semakin menanjak, 46-show mereka sampai Agustus 2015, Album terbaru mereka Talking Is Hard, info band Walk The Moon semakin digali. Ini dia 10 fakta tentang band Walk The Moon.

1. Terinspirasi dengan era 90 untuk dibawa ke style modern.

“We’re inspired by all short of different decades,” kata Nicholas Petricca vokalis WtM. “But this album in particular, definitely the ’80 and early ’90s. It was a time that was such a celebration of the weird.” Tambahnya, dan soal nama band Walking The Moon terinspirasi oleh The Police. Walking The Moon adalah salah satu lagu dari band rock klasik tersebut.

2. Hanya ingin membuat orang menari

Dari awal mereka selalu menginginkan musik yang mereka buat bisa untuk orang menari dan merasa gembira.
“From the very beginning, we’ve always just wanted to make people dance and feel good, we realized the idea of preserving the inner child, no matter how old you are, is very important to us.” kata Petricca

3. Totalitas musik

Bersama rekan-rekannya Kevin Ray (bass), Sean Waugaman (drum) dan Eli Maiman (guitar), Petricca mengungkapkan kalau album Talking is Hard yang mereka buat dari dalam hati. “Even going into co-writing, we had to make sure the songs were coming from our hearts…everything starts with us.”

4. Raja di musim panas, dan musim panas selanjutnya.

Salah satu single ‘Anna Sun’ terpilih sebagai best song of the summer di tahun 2011. Dengan basic itu, Walk The Moon terus mempertahankan track recordnya pada album berikutnya.
walk the moon

5. Mencoba berbeda dengan band lain

Sejak tahun 2010 band ini tidak menggunakan istilah ‘anggota band’, tapi dengan cara loyalitas. Setelah lulus dari kampusnya, Peticca mengungkapkan “I had all this music and no band members, these guys, the’re the cream of the crop and the most devoted.”

6. Tidak pernah takut untuk mencoba keterbatasan.

Tidak ada dua lagu Walk the Moon yang sama. “On this particular record, our goal was to try anything. Some tracks are more ferocious or in-your-face, with heavy guitars and rock ‘n’ roll screams. Other songs you’ve got more tender moments, soundscape-y stuff and much more romantic lyrics,” kata Petricca.

7. Lagu dari genre seni

Petricca nggak bisa ngasih jawaban pasti soal genre yang mereka usung, dia menjawab “synth-rock-indie-dance-rock-pop,” dan akhirnya menyebut “art-rock.” Ngasih label itu susah, ngomong itu susah, makanya album nya juga diberi judul Talking is Hard.

8. Menggunakan lagu untuk menyampaikan pesan

Salah satu lagu ‘Different Colors’ menyampaikan bahwa lagu itu merayakan perbedaan, ketika orang menyanyi akan lupa siapa mereka dan dari mana.  “lots of themes of empowerment and just celebrating people’s differences.” dan dalam sebuah kutipan lagu diatas “When the people get to dancing, they forget about taking sides.”

happy dance guys!