Terusan Suez baru (bahasa Arab: قناة السويس الجديدة : Qanā as-Suways al-Jadīda) adalah sebuah proyek jalur air di Mesir, merupakan perluasan Terusan Suez yang ada antara Laut Mediterania dan laut merah. Presiden Mesir Abdel-Fattah As-Sisi telah memberikan izin penbangunan proyek besar ini pada tanggal 6 Agustus 2014. Terusan Suez Baru diresmikan dengan dihadiri oleh para pemimpin asing dan sejumlah penampilan militer yang hadir pada 6 Agustus tahun 2015, sesuai dengan anggaran yang tercantum untuk proyek.
Terusan Suez yang baru ini diluncurkan bersamaan dengan rencana untuk membangun enam terowongan baru di bawah kanal. Dan juga untuk memperluas 29.000 mil² ( 76,000 km persegi ) daerah pada kedua tepi kanal untuk keperluan logistik internasional, komersial dan industri. Pemerintah Mesir diproyeksikan akan menciptakan satu juta pekerjaan.
Penambahan kanal paralel baru sepanjang 35 km dari terusan suez yang lama yang memiliki panjang 164 km. Selain itu proyek tersebut juga memperdalam serta memperluas sejauh 37 kilometer.
Penambahan perbesaran kanal ini diharapan kapal-kapal berlayar dari kedua arah pada saat yang sama dapat mengurangi waktu tunggu dari 11 hingga 3 jam. Terusan Suez Baru dapat meningkatkan kapasitas dari 49 menjadi 97 kapal sehari.
Pembangunan kanal baru pada awalnya diproyeksikan akan rampung dalam waktu lima tahun. Kemudian dipercepat target hanya tiga tahun. Tapi akhirnya diperintahkan oleh Presiden Abdel Fattah el-Sisi harus selesai dalam satu tahun saja.
Dengan tenggat waktu yang begitu singkat, muncul masalah teknis, seperti banjir kanal baru melalui rembesan dari kanal yang sudah ada. Namun demikian, proyek Terusan Suez baru selesai pada Juli 2015.
Enam terowongan baru untuk mobil dan kereta api juga direncanakan untuk mengakhiri isolasi Semenanjung Sinai, menghubungkan jantung kota Mesir. Sampai dengan tahun 2015, hanya ada satu terowongan di bawah kanal yang dinamai terowongan Ahmed Hamdi yang dapat menghubungkan Suez dengan Sinai. (mediamuda.com:hrz/ref:en.wikipedia.org)