Pabrikan mobil umumnya memasangkan ban pada mobil produksinya dengan velg dan ban OEM (Original Equipment Manufacturer) sesuai dengan karakter mobil. Untuk mobil yang diproduksi masal biasanya menggunakan ban yang lebih ditujukan untuk kenyamanan.
Selain menjunjung tinggi faktor kenyamanan, pemilihan pada mobil ban standar juga memperhatikan faktor keselamatan dan faktor keawetan komponen kendaraan. Oleh karena itu kendaraan yang dijual dibekali ban yang berprofil tebal.
Berbeda dengan kendaraan-kendaraan sekelas Ferrari, Lamborghini, Porsche dan kendaraan eksotis lainnya yang dibuat untuk tujuan performa dan gaya hidup. Oleh karena itu ban dan velek yang digunakanpun rata-rata berukuran diameter besar dengan ban berprofil rendah alias ban tipis.
Ban dengan spesifikasi tersebut ditujukan untuk mendapatkan traksi, akselerasi serta kelincahan bermanuver dengan faktor safety yang sangat tinggi untuk mengimbangi kemampuan kendaraan yang bersangkutan.
Karena Faktor kenyamanan berada pada urutan kesekian, maka jangan harap Anda mendapatkan kenyamanan pada kendaraan-kendaraan eksotis yang kami sebutkan di atas. Dan meskipun demikian kita tidak bisa menampik kalau kendaraan eksotis tadi sangat indah dipandang.
Karena umumnya kendaraan dengan velg besar ini digunakan pada mobil-mobil ‘mahal’ itulah maka banyak para pemilik kendaraan menaikkan ukuran ban dan veleknya agar setidaknya mendekati tampilan mobil-mobil sport eksotis tersebut.
Namun sebelum melaksanakan niat itu, sebaiknya pahami dulu kode-kode yang ada pada ban. Dan yang perlu diperhatikan saat Anda ingin menaikkan diameter roda mobil kesayangan Anda, sebaiknya tidak lebih dari dua inci lebih besar dari ukuran standar OEM. Itu kalau Anda masih peduli faktor kenyamanannya.
Misalnya jika mobil Anda saat ini menggunakan velek ukuran 16 inci, maka sebaiknya Anda melakukan pembesaran tidak lebih dari plus dua (+2) yaitu 18 inci.
Kode-kode pada ban
Misalnya ban berkode 215/65R15 89H. Angka ‘215’ adalah lebar telapak ban dalam satuan ukuran milimeter. ’65’ (Aspek Rasio), adalah rasio/perbandingan antara ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban. Angka 65 di sini mengisyaratkan tinggi/tebal ban adalah 65% dari lebar telapak ban.
‘R’ (konstruksi), adalah pola jalinan benang/kawat yang memperkuat konstruksi ban. ‘R’ di sini berarti ban tersebut memiliki pola jalinan berpola radial. Jika ‘B’ berarti ban tersebut mempunyai konstruksi sabuk bias (bias belted). Untuk ‘D’ maka berarti konstruksinya adalah bias diagonal (diagonal bias).
Angka 15 berikutnya adalah ukuran diameter rim/velek dalam satuan inci dan angka ’89’ mengisyaratkan beban maksimal (load index) yang diizinkan pada ban bersangkutan. Sesuai dengan standar industri ban maka kode tersebut memiliki kapasitas beban maksimal sebesar 580 kilogram di tiap ban.
Tabel load Index/ beban maksimal yang diizinkan:
86=530kg
87=545kg
88=560kg
89=580kg
90=600kg
91=615kg
92=630kg
93=650kg
94=670kg dan seterusnya.
Huruf “H’ terakhir merupakan indikator kecepatan maksimal.
Tabel indikator kecepatan maksimal yang diizinkan:
G= 90km/jam
H= 210km/jam
J= 100km/jam
K= 110km/jam
L= 120km/jam
M= 130km/jam
N= 140km/jam
P= 150km/jam
Q= 160km/jam
R= 170km/jam
S= 180km/jam
T= 190km/jam
U= 200km/jam
V= 240km/jam
W= 270km/jam
Y= 300km/jam
Jadi ban berkode 215/65R15 89H adalah ban dengan lebar telapak 215mm, ketebalan ban dengan aspek rasio 65% x 215(mm) = 129(mm), berjenis radial dengan ukuran velek berdiameter 15 inci, mampu dibebani seberat 580 kg dengan batas kecepatan aman maksimal 210 km/jam.
Ada perbedaan kode simbol batas kecepatan pada sistem Eropa generasi lawas yang diberi kode 215/65 HR15 yang berarti lebar telapak 215 mm/aspek rasio 65, kecepatan maksimal 210 km/jam, jenis radial dan rim 15 inci.
TR=100 Km/jam.
HR=210 Km/jam.
VR=260 km/jam
ZR=340 km/jam.
Tulisan ‘DOT’ pada dinding ban, berarti ban tersebut telah memenuhi standar persyaratan dari Departement of Transportation (DOT) Amerika Serikat berdasarkan sistem Uniform Tire Quality System (UTQG) atau tiga jenis kemampuan/tingkatan ban, yaitu keawetan/jarak tempuh, daya cengkeram dan daya tahan terhadap temperatur.
Inflation Pressures/Tekanan angin adalah batas maksimum yang diperbolehkan, tetapi belum tentu sesuai untuk jenis mobil Anda. Pakailah selalu tekanan angin yang dianjurkan produsen mobil yang dapat dilihat pada buku petunjuk/manual book.
Di samping kode-kode di atas, ada kode lainnya yang tak kalah penting. Dalam dunia off-road kerap kita mendengar ban berukuran 31 ban 33 dan lain sebagainya. Untuk ban off-road biasanya menggunakan kode sederhana seperti 31 x 10.50 R 15 6PR.
Angka 31 adalah ukuran paling luar diameter ban dalam satuan inci, sementara 10.50 merupakan ukuran lebar ban dalam satuan inci, R adalah jenis ban Radial dan 6PR adalah 6 Ply Rating yaitu jumlah lapisan pola jalinan kawat atau benang di dalam ban yang dalam hal ini maksudnya 6 lapisan.
Kode-kode pada velg
Bahasa velg umumnya lebih sederhana dibanding bahasa ban. Sebagai contoh: Sebuah velg tertera kode 7 1/2 (7.5) x 17 kemudian 4/114.3 dan ET +40.
Angka 7.5 pada rangkaian kode 7.5 x 17 merupakan lebar velg dalam satuan inci sementara angka 17 merupakan diameter velek dalam satuan inci. Arti angka 7.5 x 17 berarti velg memiliki lebar 7,5 inci dengan diameter 17 inci.
Rangkaian kode 4/114.3 merupakan kode untuk menunjukkan jumlah baut yaitu 4 baut dan 114.3 merupakan kode untuk PCD (Pitch Circle Diameter) yaitu diameter pola lingkaran posisi baut dalam satuan milimeter. Jadi jika ada kode 5/112, berarti velek tersebut memiliki 5 lubang baut dengan PCD 112 mm.
Kode ET merupakan ukuran offset velek. Velek memiliki dua bibir yaitu bibir luar dan bibir dalam. Jika dudukan baut velek berada tepat di tengah-tengah antara bibir luar dan bibir dalam (centerline) berarti velek memiliki offset 0.
Posisi dudukan baut velek semakin ke arah luar berarti velek memiliki offset positif demikian pula sebaliknya jika posisi dudukan roda cenderung lebih ke arah dalam berarti negatif. Jadi jika pada velek tertulis ET +40 itu artinya posisi dudukan baut roda pada velek bergeser ke luar sejauh 40 mm.
Umumnya pemilik kendaraan jarang malakukan kesalahan dalam memilih ukuran ban dan velek serta ukuran PCD. Akan tetapi pemilik kerap lalai mengukur offset-nya hingga baru diketahui setelah ban dan velek siap dipasang atau bahkan setelah dipasang pada kendaraan.
Kebanyakan problem yang timbul adalah mentoknya ban dengan komponen bodi kendaraan seperti pada bibir spakbor atau fender, piring dudukan pegas suspensi atau dinding apron maupun dinding rumah roda akibat melupakan faktor offset.
Kalau sudah begini, biasanya pemilik menyiasatinya dengan menambahkan spacer agar ban tidak mentok. Namun perlu diingat bahwa penggunaan spacer membuat velek memiliki potensi bergeser dari posisinya karena tumpuan velek hanya bergantung pada ikatan baut-baut roda.
Seharusnya velek menempel sempurna pada dudukan roda dan tertahan oleh tonjolan poros roda agar posisi roda tetap center pada dudukannya.
Yang tidak kalah pentingnya saat memasang velek, perhatikan lubang tengah velek dan tonjolan pada dudukan velek. Idealnya antara lubang tengah pada velek dan tonjolan hub roda harus masuk secara presisi. Jika Ada celah, sebaiknya Anda meminta ring tambahan untuk di pasang pada center hub roda untuk membantu velek tetap center terhadap poros roda.
Merk Velg terbaik
Berikut adalah beberapa merk ternama yang memiliki kualitas terbaik, khususnya untuk velg racing.
Velg Exe Pegasus
Brand utama dari Exe Corp, mereka konsisten merevolusi desain keren.
Untuk tipe Break Through 185 Diamond Cut-Silver/ Inox berkisar 7 juta rupiah/set, sementara tipe RC-10225 Black rentan harga 19 juta rupiah/set, dan tipe Club Linea 175 Grey Full Mirror sekitar 5 juta rupiah/set.
Velg Milano
Beberapa diantaranya tipe B151810 Chrome dengan harga 7 juta rupiah/set, tipe 107 BMF148 Black Polish dikisaran harga 3 juta rupiah/set, dan tipe B15175 Chrome dibanderol dikisaran 6 juta rupiah/set
Velg Advanti
Advanti telah berdiri lebih dari 20 tahun, merk ini selalu menciptakan velg mewah dan desain elegan. Advanti racing selalu menbuat desain roda dengan teliti, dengan presisi dan style terdepan. Sejarah Advanti racing ini memproduksi rodanya berawal dari F1.
Velg racing Advanti untuk mobil tersedia dalam berbagai mcam tipe dan pilihan warna sesuai dengan keinginan sobat semua. Harga dari velg Advanti bervariasi dari kisaran harga 4 juta rupiah/set. Velg racing Advanti ML502174 XWMR dibanderol dengan harga 4,2 juta rupiah/set, untuk tipe M1011174 Gloss Black Full Polish dikisaran harga 4,1 juta rupiah/set, dan tipe S855178 Black Mirror Polish dibanderol sekitar 4,1 juta rupiah/set.
Velg Enkei
Enkei ini merupakan salah satu merk velg yang mestinya dikenal di kalangan para pecinta modifikasi velg aliran Japan Domestic Market (JDM). Enkei sendiri adalah perusahaan Jepang yang berdiri pada tahun 1950 dan memiliki hak paten di bidang teknologi yang dikenal dengan The Most Advanced Technology (MAT). Teknologi ini dapat menghasilkan velg dengan berat yang ringan. Dan teknologi ini berkembang menghasilkan MAT Dura Flow. Velg yang dihasilkan menjadi lebih ringan lagi. Enkei memiliki standar kualitas yang disebut dengan Spec-E. Standar velg ini bahkan lebih tinggi dari JWL yang merupakan standar velg di Jepang. Semakin bertambah usia, Enkei semakin maju dengan meluncurkan label F1 grade yang artinya memiliki standar yang sesuai dengan velg untuk F1.
Velg racing Enkei tersedia dengan berbagai macam tipe, untuk tipe Tuning J46154 Hyper Black dibanderol dengan harga 3,4 juta rupiah/set, tipe 360OSC23174HBLP dikisaran harga 4,75 juta rupiah/set, Tuning SK10164MGM pada kisaran harga 3,7 juta rupiah/set, dan tipe Tuning SK11158 Hyper Silver Lip Polish yang dibanderol pada kisaran 3,4 juta rupiah/set.
Velg Compomotive
Velg Compomotive adalah merk yang sekarang digemari oleh pengguna mobil-mobil kecil seperti HONDA JAZZ, TOYOTA YARIS, dan lainnya. Velg ini memiliki ciri khas pada modelnya, sehingga akan sangat mudah dikenali jika velg tersebut merk Compomotive. Merk ini juga sudah memiliki label SNI dan sudah teruji kealitasnya. Selain itu, velg ini dikenal dengan harga yang bersahabat.
Velg racing mobil merk ini terdiri dari velg racing tipe CE28168 yang dibanderol dengan kisaran harga 875 ribu rupiah/pcs, untuk tipe EX 2155 Black dibanderol dengan harga 3,1 juta rupiah/set, dan tipe CL 158 White Lips Polish dibanderol dengan kisaran harga 800 ribu rupiah/pcs.
Satu set velg mobil biasanya terdiri atas 4 velg atau 5 velg, dimana velg yang satunya merupakan velg untuk ban pengganti. Untuk para pecinta otomotif yang ingin gaya dengan modal minim dengan sobat bisa membeli velg bekas dengan merk yang sama. namun harus hati-hati dalam memilih velg bekas ini, karena banyak resiko yang bisa kita tanggung. Namun, jika sobat memiliki budget yang lebih, maka sebaiknya mengganti velg dengan yang baru karena velg baru pastinya masih dalam kondisi yang baik dan tampilannya lebih menarik. Velg racing ini bisa diaplikasikan pada merk mobil apa saja seperti Ford, Audi, Mazda, Isuzu, Mitsubishi, BMW, dan Honda, sesuai dengan ukuran ring ban.
(hrz/ref:mediaindonesia.com/carmagus.com)