Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) tahun ini nilai transaksi meningkat walaupun tidak sesuai target 2-3 kali dari tahun sebelumnya.
Dilansir dari Detikcom, Tahun 2015, transaksi mencapai Rp 2,1 Triliun. Panitia membuat target hingga Rp 6,3 Trilun untuk Harbolnas 2016 pada tanggal 12-14 lalu.
Lembaga riset Nielsen mencatat, transaksi kali ini hanya mencapai Rp 3,3 Triliun, artinya, meningkat sekitar 1,57 kali.
Menurut ketua Harbolnas Miranda Suwanto, penjualan pada Harbolnas 2016 lebih banyak 3,9 kali daripada hari biasa namun transaksi tidak tidak sesuai target dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah. Jika dulu lebih banyak pembelian gadget, kini lebih banyak ke fashion.
“Kalau dibandingkan secara value, harga produk kosmetik dan kebutuhan sehari-hari lebih rendah dibandingkan dengan gadget. Tapi secara volume meningkat, ini menyebabkan nilai transaksi berbeda.” Kata Miranda.
Namun pendapat dari netizen, hampir semuanya mengatakan bahwa Harbolnas akal-akalan saja.
@tjiptolesmono: Hari Bohong Online Nasional
@noerzeni: Alasan yang benar adalah, masyarakat sudah pintar, tidak mau dbohongi diskon abal-abal.
@vdarmawan: diskonya banyak bohong, kita cek lagi setelah harbolnas tetap sama.
@bab1kecap: Tipu tipu nya terlalu parah. Hp merk xiaomi dikasih harga 99 juta terus di diskon 90% akhirnya harganya sama dengan hari biasa.
@geekfast: Kebanyakan jebakan batman sih.
@he_erwindo: pengalaman pribadi ngincer 1 barang, hari biasa ama pas harbolnas harga setelah diskonnya sama aja cm harga normal nya beda, jd pas harbolnas harga normalnya di naikin dl biar diskonnya keliatan lebih besar dibandingkan hari biasa.
kebetulan cm 1 barang itu aja kah?
jawab sendiri..
hahahaha@nur.reden: barang-barang yang bagus diskonnya palsu, yang diskonnya gede adanya barang-barang nggak jelas, trus barang promonya selalu sudah habis stocknya, akhirnya ane cuman hari pertama liatin harbolnas dan kagak beli apa-apa, karena harga setelah diskon sama dengan harga normal