Maksud hati pengen internetan ngebut, apa daya koneksi lelet.
Dalam promosi, tentu yang dimunculin adalah keunggulan dalam sebuah produk, apapun itu. Ndak ora? Yoi. Begitu juga dengan jaringan 4G, denger sana-sini, mereka pada bilang kenceng, tapi kenapa masih ada yang lelet, sampai ngedumel dalam hati ‘wah kalau gini apa bedanya 4G 3G dan 2G’. daripada bertanya tanya ‘why?’ lebih baik simak berikut ini genk.
Dikutip dari Kompas.com, Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong yang ditemui dalam acara Qualcomm 4G/5G Summit di Hong Kong, 17-19 Oktober 2016, menjelaskan bahwa Indonesia masih berada dalam proses migrasi dari 2G ke 4G.
Proses migrasi yang dimaksud adalah pita frekuensi 2G dan 4G yang sama, yaitu 1.800 MHz.Sayangnya, di Indonesia, masih banyak pengguna ponsel yang masih menggunakan jaringan 2G.
Nah, kondisi inilah yang menyebabkan sinyal 4G di Indonesia sering mengalami masalah alias “lemot”.
“Kalau (2G) itu enggak dikosongin, entar 4G-nya cuma 10 MHz bandwidth-nya, idealnya itu 20 MHz,” ujar Ong.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Regional Head for Qualcomm South East Asia & Pasific, Mantosh Malhotra menjelaskan bagaimana dalam kasus yang lebih luas, besarnya pengguna 2G ini juga dapat menghambat Indonesia untuk dapat dengan cepat mengikuti tren teknologi global.
“Jika tidak juga memutus penggunaan 2G, Indonesia akan sulit menghadapi persaingan dengan negara lain, baik di bidang telekomunikasi, ekonomi, maupun bidang lain,” jelas Malhotra.
Nah, sekarang ngerti, kan?