Prediksi seperti apa bisnis properti di tahun 2016 telah diperkiran pada sebuah publikasi Lamudi Global di Jakarta 8/12.
Dinamika properti di tahun depan terpengaruh dengan satu kejadian dengan kejadian lainnya. Terdapat 5 poin yang akan mewarnai bisnis properti, yaitu;
- Fokus Pada Aplikasi
Semakin majunya teknologi, mau tak mau pelaku bisnis harus bisa memanfaatkannya. Smartphone mendorong negara berkembang seperti Indonesia untuk terus mengupayakan inovasi baru. Jika sebelumnya hanya menggunakan website sebagai company profile, kini perusahaan real estate mulai melirik ke aplikasi mobile. - Pertumbuhan Daerah Second-tier
Industri properti mencatat meningkatnya minat terhadap daerah second dan third tier di sekitar perkotaan berkembang. Di kota-kota ini, harga properti lebih murah karena ketersediaan lahan yang lebih banyak dan biaya pembangunannya rendah.
“Pada tahun 2016 kita akan melihat perkembangan kota-kota kecil di pasar negara berkembang,” ujar Kian Moini, Co-founder dan Managing Director Lamudi Global. - Pertumbuhan Properti Komersial
Seiring cepatnya pertumbuhan penduduk di Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin, permintaan properti komersial pun semakin meningkat. Termasuk di dalamnya adalah pembangunan mixed-use, yaitu pusat perbelanjaan, ruang ritel dan unit perkantoran. - Ketersediaan Real Estate Investment Trust
Apakah 2016 akan menjadi tahun bagi Real Estate Invesment Trust (REIT)? Dalam 12 bulan terakhir, sejumlah pembukaan REIT di pasar negara berkembang, mendorong investasi di sektor ini. - Peningkatan Ivestasi Asing
Tanggal 31 Desember 2015 adalah batas akhir untuk integrasi ASEAN. Integrasi ini akan fokus kepada penciptaan kawasan ekonomi tunggal yang kompetitif, mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi internasional. Diharapkan juga dapat secara signifikan meningkatkan investasi langsung dan minat internasional terhadap kawasan regional ini.
Itulah lima point prediksi bisnis properti di tahun 2016 mendatang. (hrz)