Temanpintar.com – Virus kesengsem motorclasic memang tidak banyak, tetapi jika mas Bro sudah terjangkit virus tersebut, maka sangat berbahaya. Yang pada awalnya mencemooh atau bertanya-tanya, ngapain sih orang pada doyan pelihara motor yang bentuknya sudah ketinggalan jaman! performanya letoy, onderdilnya susah dan harganya selangit, tidak kelihatan elit dan seperti orang berduit kalau mengendarainya dan sederetan penilaian negatif lainnya, pada akhirnya bisa berbalik situ yang paling gelagepan kalau dengar ada motor clasic yang mau dilepas bin dijual pemiliknya.
Bersyukurlah kalau impian memiliki motor clasic belum menggerogoti pikiran mas Bro sekalian, sebab hobi yang satu ini sangah-tidak tidak mudah, dan tidak murah! Kalau sudah terjangkit virus ingin memelihara motor clasic, entah apapun itu alasannya mas bro, sebaiknya memikirkan beberapa faktor berikut ini:
1. Apa mas Bro membeli motor clasic untuk transportasi sehari-hari atau untuk disimpan alias dijadikan pajangan saja dan hanya dipakai sesekali? Ingat, tidak semua motor clasic cocok untuk dibawa sehari-hari. Kalau mau dipakai sehari-hari, jangan ambil motor klassik yang terkenal rewel dan perlu ekstra perawatan. Bukan hanya masalah kehandalan dan kenyamanan saja, tetapi pikirkan harga onderdilnya!
2. Apakah motor klassik itu dibeli karena jatuh cinta atau rencana ingin investasi? Untuk investasi, sebenarnya motor klassiklah jagonya, tentu harus tanya sana sini lho, motor klassik mana yang pergerakan harganya positif. Misalkan, di pertengahan tahun 90an, harga sebuah BMW R27 bersurat dan sehat wal’afiat berkisar belasan juta, sedangkan harga Honda NSR 150R baru berkisar di angka 9 jutaan. Nah, selepas krisis moneter dan berbagai faktor krusial lainnya, harga Honda NSR 150 R second saat ini tetap bermain di bawah 10 jutaan (tergantung kondisi dan spec juga sih), sedangkan BMW R27 sudah mulai tembus 70 jutaan! Nah, siapa yang tidak ngiler……. Nah, kriteria utama untuk investasi tentunya orisinalitas! Ingat, sekali lagi, orisinalitas yang jadi hukum tertinggi di sini!
3. Apakah mas Bro kenal dengan orang-orang yang mengerti seluk beluk motor clasic? Jika iya, artinya langkah nggebet motor clasic semakin mudah. Tidak hanya itu saja, orang-orang ini yang nantinya sangat membantu dalam hal rawat-merawat dan mencari onderdil. Ajak mereka saat ingin mengecek kelengkapan dan orisinalitas calon gebetan… Namun perlu mas Bro ingat, yakinkan dulu sebelumnya, kalau yang Bro ajak benar-benar ada di pihak Bro!
4. Berapa harga motor clasic? Di Indo sendiri terbentang harga antara bumi dan langit, ada yang sangat murah, dan ada yang tidak bisa terbeli. Biasanya sih murah kalau: 2 tak, tidak bersurat, terlalu langka tetapi merk-nya gurem, kapasitas kecil, tidak orisinal dan kena modifikasi berat, dan seringkali pemiliknya telah tiada dan diwariskan ke pihak yang tidak doyan ama motor clasic dan berbagai alasan lainnya. Jadi, sabar-sabar aja ya kalau cari motor clasic….. Sebagai referensi harga, silahkan tanya teman-teman yang mengerti dan bermain ke situs-situs penggemar motor clasic.
5. Ada yang nawarin motor nih… tapi harga segitu murah atau tidak ya??? Nah, dalam kasus seperti ini, mas Bro sebaiknya berhati-hati dan lekas bertindak cepat mencari informasi harga motor tersebut. Kalau bertemu anak-anak yang doyan motor clasic, sok-sok cerita aja kalau teman ada yang beli motor X dengan harga X, jangan bilang ada yang menawarkan ke mas Bro… Bukan apa-apa, sebab kalau kita tidak kenal baik, bisa jadi komentar yang didapat:
Wah emang tuh motor pasarannya murah.. onderdilnya susah dan harganya kaga naek2! kemahalan tuh Ente dikasih harga segitu!!! Ngomong-ngomong, barangnya ada dimana sekarang??? Coba gw terawang2 ah…
Waspadalah ya Bro.. ucapan semacam itu bisa jadi mengandung maksud untuk menghilangkan minat Bro menggebet itu motor. Ingat Bro… ada pepatah sesat mengatakan: Brother sih Brother, but Business is Business! batul kagak bro?
Semoga bermanfaat… salam bikers Indonesia.