Perkembangan teknologi mendorong banyak negara untuk menggantikan barang-barang elektronik dengan yang baru. Dengan demikian, akan ada penumpukan sampah. Namun, mereka enggan untuk mengolah sampah non-organik di negara mereka sendiri dengan pertimbangan.
Contohnya adalah Amerika Serikat, mereka membuang sampah ke luar negeri seperti: komputer, printer, televisi, mesin cuci, kulkas, atau perangkat elektronik lainnya yang telah rusak atau tidak digunakan lagi. Mereka berpikir jika pengolahan sampah elektronik akan menyebabkan penyakit yang mungkin timbul dari bekas limbah elektronik.
1. Ghana
Ghana adalah tempat pembuangan sampah elektronik terbesar di dunia saat ini. Negara bagian afrika ini telah menjadi tempat pembuangan sampah elektronik sejak lama, dan pada akhirnya limbah tersebut membebani negara itu sendiri.
2. Filipina
Negara Filipina menjadi tempat sampah dari Kanada dan Jepang, setiap harinya, paling tidak 50 kontainer sampah elektronik masuk ke Filipina. Limbah elektronik di dalam kontainer tersebut juga diselipkan sampah plastik, yang merupakan sampah yang paling susah untuk diolah.
3. Nigeria
Sebagian besar sampah yang datang ke Nigeria berasal dari Italia. Nigeria mendapatkan 15 kontainer sampah elektronik seiap hari. Namun, Nigeria dikenal sebagai pendaur ulang ulang barang tidak terpakai dan menjualnya lagi. Sayangnya, terlalu banyak sampah elektronik menjadi beban negara.
4. Somalia
Sampah di Negara Somalia terdiri dari sampah elektronik seperti bahan radioaktif yang berbahaya. Sampah elektronik ini mulai berdatangan ke somalia sejak terjadinya tragedi Tsunami pada tahun 2004 silam. Sampah jenis radioaktif seperti ini juga sering ditemukan di belahan negara afrika tersebut
5. China
China merupakan salah satu negara terbesar penghasil barang elektronik di dunia, tapi juga menjadi tempat pembuangan sampah elektronik yang berpusat di kota Huiyu China.
6. India
Kebanyakan limbah berupa sampah logam, tekstil, rongsokan kapal, dan lainnya datang dari Negara Eropa. Rongsokan kapal dari seluruh dunia yang masih bisa digunakan kembali dikirim ke India. Kemudian didaur ulang dan nantinya akan dibongkar oleh ratusan buruh besi.
7. Vietnam
Sebanyak 340 ton sampah elektronik yang tidak terpakai di negara lain, akan dikirim ke perbatasan Vietnam.
8. Pakistan
Menurut Basel Action Network, Singapura, As dan beberapa Negara Eropa lainnya telah mengirimkan ke Pakistan lebih dari 500.000 unit komputer yang masih bisa digunakan. Tetapi pada kenyataannya, sebanyak 40% komputer yang dikirim tidak dapat gunakan sama sekali dan menjadi beban negara.
9. Bangladesh
15% dari penderita akibat efek limbah meninggal setiap tahunnya.
10. Pantai Gading
Di Kota Abdijan Pantai Gading (tempat limbah terbesar di pantai gading) sekitar 80.000 warga tiap tahunnya harus masuk rumah sakit akibat terkontaminasi racun dari limbah elektronik. 500 ton limbah elektronik dari eropa dibuang ke negara ini setiap hari.
11. Indonesia
Jakarta adalah rumah bagi 500.000 pemulung yang mencari nafkah dengan mengolah sampah. Sebagian besar sampah di indonesia ini adalah sampah besi tua. Pada tahun 2011 Inggris mengirim 1800 ton sampah berisi berbagai macam baik itu elektronik sampai plastik dendan 51 kontainer ke indonesia.
12. Meksiko
Sejak tahun 1980, Meksiko merupakan tempat bagi Amerika Serikat untuk membuang sampah.
13. Zimbabwe
Zimbabwe, negara miskin menjadi tempat sampah bagi Angkatan laut Amerika Serikat. Banyak warga Zimbabwe yang terkena penyakit.
14. Afrika Selatan
New Scientist menuliskan bahwa Amerika Serikat pernah membuang 120 kontainer limbah sampah di Afrika Selatan, berisi lumpur dan merkuri yang membahayakan kesehatan warga Afrika Selatan.
15. Swedia
Cukup aneh, padahal Swedia merupakan negara maju. 1% sampah berasal dari dalam negeri, sedangkan 99% berasal dari beberapa negara lain.