Bila kita membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, maka kedudukan tulisan berbeda dengan tulisan latin biasa. Posisi yang saling bertolak belakang. Jika tulisan latin bermula dari sebelah kiri menuju sebelah kanan, kalau tulisan Al-Qur’an bermula dari sebelah kanan menuju sebelah kiri.

al-qur'an

Memang kalau kita amati, semua amalan ibadah agama bermula dari kanan. Ternyata hal itu dapat dijadikan terapi otak kita, iaitu melatih kemampuan otak kanan. Sebelumnya ada baiknya kita ketahui dulu karakter yang dimiliki dua jenis otak ini.

Fungsi otak kanan adalah divergen, analogi, kukuh, imaginatif, asosiatif, intuitif, majmuk, holistik, subjektif, serentak, fleksibel, kreatif, visual, carian pola. Sedangkan fungsi otak kiri adalah konvergen, digital, abstrak, proporsional, analitik, linier, sekuensial, analitik, objektif, satu-satu, kaku, matematikal, verbal, pengguna pola.

Si otak kanan berkarakter humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, idea = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai penyelesaian masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar peraturan”, spontan.

Si otak kiri berkarakter serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terancang, idea = keuntungan, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan am, penyokong diam, pembuat Peraturan, konservatif, mudah ditebak.

Selama ini kebanyakan kita terbiasa menggunakan otak kanan dalam segala kegiatan, padahal yang diinginkan adalah keseimbangan antara dua otak tersebut. Maka kita perlu mengadakan perubahan kecil dengan merubah pola itu.

Bagaimana Melatih Otak Kanan?

Menurut sumber : Purdie Chandra, “Yang saya alami sendiri, yaitu melakukan zikir dalam hati. Zikir dalam hati boleh dilakukan kapan saja dan dimana saja. Cara lain yaitu dengan melakukan solat malam, atau Tahajud, dan solat minta petunjuk atau Istikharah. Puasa juga akan mencerdaskan otak kanan.

Membaca Al-Qur’an. Kalau kita membaca Al-Qur’an, dari kanan ke kiri, ini melatih otak kanan.