Hanya orang yang nggak kuliah aja yang bilang “Kuliah itu nggak ada gunanya”. Padahal, jelas-jelas universitas dibuka untuk mendidik siswa yang telah lulus dari bangku SMA (SLTA sederajat).
Prespektif seseorang mengenai kuliah yang sia-sia biasanya dilihat dari mengambil sample beberapa sarjana nganggur. Memang tak bisa dipungkiri kalau banyak juga sarjana yang kesulitan mencari kerja. Sampai-sampai Iwan Fals menciptakan lagu Sarjan Muda
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Tak berguna ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan bukuSia-sia semuanya
Setengah putus asa dia berucap
“maaf ibu…”
Apakah lagu itu untuk semua sarjana? tidak!
Semua jurusan yang ada di kampus itu berguna, yang nggak berguna itu kalo ada orang yang ngambil jurusan dikampus kemudian setelah lulus tapi ia menyia-nyiakan ilmu yang ia pelajari di bangku kuliah, jadilah ia pengangguran dan dinamakan nggak berguna.
Tapi, perlu kalian tahu bahwa lulusan universitas memiliki kesempatan lebih luas. Bukan hanya berkarir, tapi dengan pola pikir yang telah dibentuk di bangku kuliah akan memiliki daya saing yang cukup besar.
Banyak nyinyiran orang-orang yang nggak kuliah, mereka adalah buruh pabrik, pengusaha yang terlanjur sukses, atau orang yang males kuliah karena udah dinina bobokan dengan harta orang tua. “ngapain cape-cape kuliah, buang duit juga, tapi akhirnya nyari kerja susah, lebih baik kayak gue, wolesss”.
Coba bayangkan, seandainya semua kampus di Indonesia ditutup, dan apa yang terjadi. Kita bakal memasuki zaman neolitikum.
Di zaman modern ini, terlebih berkat teknologi yang semakin maju, berbagai kalangan sudah melek tentang informasi teknologi. Ini memberikan dampak yang melahirkan orang-orang ‘sok tahu’. Orang hanya bermodalkan blog, bisa menulis seenaknya bahwa dirinya yang hanya lulusan SMP, menjudge “percuma ngabisin duit ortu buat kuliah, belajar itu nggak harus di bangku sekolah”.
Memang, belajar nggak harus di bangku sekolah, tapi orang yang nggak berpendidikan itu umurnya pendek. Saya bilang ‘umur’ lho, bukan ‘usia’. Umur dan usia itu beda, guys!
Beberapa contoh penguat pandangan tidak perlu kuliah adalah, Bob Sadino, benar, ia sanggup menjadi orang yang sangat kaya raya tanpa menempuh pendidikan formal. Tapi ente bakal kesulitan mencari sample orang-orang seperti Bob Sadino. Tentu saja orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bill Gates, atau Steve Job, kedua billionaire ini memang tak sampai menyandang gelar sarjana, tapi mereka memiliki potensi yang jarang dimiliki orang lain. Nah, ini merupakan pengecualian. Kondisi seperti ini pelajaran di bangku kuliah tidak diperlukan lagi, mengingat mereka memiliki keistimewaan.
Apa keistimewaan ente, bro?
Ketika bayi baru lahir aja, kalian bisa lihat kan ketika sang orang tua mengambil foto si bayi, kemudian dipajang di dinding lenkap dengan tulisan :
Alhamdulillah
Telah lahir anak kami yang pertama bernama :
Alex Boy
Pada hari Minggu, ku turut ayah kekota.
“Semoga menjadi anak yang soleh, berguna bagi orang tua, nusa dan bangsa”
yang berbahagia:
Slamet dan Tukini
Nah, doanya orang tua ingin anaknya menjadi anak yang soleh, jika kalian pengen menjadi anak yang soleh, ikuti juga perintah dan jauhi larangan Allah SWT. Salah satu perintah :
Tholabul ‘ilmi faridhotun ala kulli muslimina wal muslimatin. (Mencari ilmu itu wajib bagi semua orang muslim dan muslimat). Sudah jelas kan, di bangku kuliah kita ngapain? yup, mencari ilmu dan juga menjalankan perintah Allah SWT.
Berguna bagi orang tua, kalian pasti pengen kan bisa berguna. Nah buka kesempatan dengan belajar lebih banyak. Tidak hanya berguna, tapi bisa membanggakan orang tua adalah pencapaian besar.
Berguna bagi nusa dan bangsa. Oke, ada berbagai macam cara untuk bisa berpartisipasi membangun negara. Salah satu caranya adalah meraih prestasi dan mengangkat nama Indonesia. Tengok tokoh-tokoh penting di Indonesia, mereka hampir semuanya telah mengenyam bangku kuliah. Hanya sebagian kecil saja yang tidak menempuh pendidikan formal, dan itu butuh kerja keras, nggak cuman bermimpi saja.
Sebenarnya, apa saja sih yang didapatkan di bangku kuliah.
- Pelajaran dan berwawasan luas
- Mengembangkan pola pikir
- Kepercayaan diri
- Organisasi
- Membuka kesempatan lebih besar dalam berkarir
Nomor satu tetap, ilmu adalah yang terpenting yang didapat saat kuliah. Selain itu pola pikir inilah yang membedakan orang berpendidikan dan yang tidak. Sementara kepercayaan diri akan mulai terbangun serta kemampuan dalam berorganisasi akan menentukan mahasiswa bagaimana cara mereka berkomunikasi. Dan yang terakhir, karir tergantung dari mahasiswa itu sendiri.
Orang yang bersungguh-sungguh, pasti akan menuai hasilnya juga. Sebagai contoh, pagi berangkat kuliah, aktif, terus belajar, memulai interaksi dengan teman, dosen, atau semua orang yang ditemui, serta menggali potensi yang dimiliki.
Sementara disisi lain, ada juga mahasiswa yang memang rajin, tapi jarang bergaul dan tak mampu berkomunikasi, pola pikir sempit, hardskill bagus dengan ip tinggi, tapi soft skill zonk, mungkin inilah kelompok sarjana muda yang disindir Iwan Fals.
Jadi kesimpulannya, opini “kuliah itu nggak ada gunanya” adalah salah besar, your head! (bahasa sansekerta : NDASMU!) .
Kuliah itu penting. Tapi kalau dana nggak ada, ya… mau gimana lagi. Mau tak mau, harus bekerja lebih keras lagi, dan nggak boleh patah semangat. Dan buat yang udah terlanjur sukses tanpa kuliah, jangan underestimate mereka yang berjuang mencari ilmu, ok brader…
Pendidikan di Indonesia memang mahal, lebih baik kuliah di luar negeri, pasti lebih mahal, ndak ora… ooo kandani!