Masih ingat tidak apa yang anda gambar ketika masih TK? Ketika ibu guru menyuruh Anda menggambar sebuah pemandangan, rata-rata gambarnya adalah dua gunung, ditengahnya terdapat jalan, serta matahari di tengahnya. Dilengkapi sisi kanan dan kiri sawah yang terbentang luas.

Di Temanggung, Jawa Tengah, gambar tersebut seolah menjadi kenyataan. Jika Anda mengunjungi tempat ini, masih banyak area hijau dengan panorama yang sangat bagus.

Dan inilah foto realisasi gambar anak anak menjadi kenyataan 😀

Foto Pemandangan dua gunung sumbing (kiri) dan sindoro(kanak) seperti pada gambar anak kecil / TK / SD

Foto Pemandangan dua gunung sumbing (kiri) dan sindoro(kanak) seperti pada gambar anak kecil / TK / SD

 

Oke agan dan sista, ikuti perjalanan Jelajah Sepeda kali ini yang berkeliling daerah jalan pegunungan di pinggiran kota Temanggung yang berbatasan dengan Wonosobo.

“Gowes gowes gowes…. nek nang tempat kene dijenegi “genjot”, ayo gage mangkat!!!” – bahasa sehari-hari khas orang Temanggung.

 

sepeda gunung sumbing

Lokasi : Desa Mandisari Parakan

Dimulai dari sebuah desa di Kecamatan Parakan, Mandisari, sangat dikenal dengan makanan cemilan khas “Emping Manden” atau “Criping Manden” dan ada juga “Emping Jet” yang berbahan dasar ketela. Rasanya tak kalah dengan keripik lain yang mainstream. Penulis pernah membawa emping ini ke Jakarta, dalam waktu sekejap saja, teman-teman disana langsung sikat habis.

 

FOTO MENYUSUL, Soalnya sedang kehabisan 😀

 

Desa ini juga memiliki sebuah gundukan / gugusan / gunung kecil yang diberi nama UGM ( Untok-untok Gunung Manden) yang kebanyakan digunakan untuk kuburan etnis China, namun tak sedikit juga untuk makam penduduk setempat yang hampir 100% muslim karena terkenal dengan jago ngajinya. Alhamdulillah.

gunung manden

Foto diambil dari atas UGM

Menuju ke arah utara, Ngadirejo terdapat tugu jam setelah melewati pasar dan ambil arah kiri. Disana akan menemukan sebuah prasasti yang baru ditemukan beberapa waktu yang lalu.

situs liyangan

Papan “Situs Liyangan” yang baru dipasang

 

Situs Liyangan ini ditemukan oleh warga sekitar yang tak sengaja mengaduk tanah di tahun 2008 yang berupa candi kecil di Desa Purbosari kecamatan Ngadirejo.

situs liyangan penemuan

Penemuan baru Situs Liyangan dari sejarah peradaban Mataram Kuno

 

Namun pada bulan November 2014 kemarin Tim Arkeolog telah meneliti lebih lanjut dan akhirnya menemukan sebuah situs yang mempunyai  sejarah penting sebuah pemukiman kuno di Abad ke-6.

 

bangunan situs liyangan

Lanjutan ekskavasi dari Balai Arkeologi Yogyakarta.

 

Lanjut lagi, namun nampaknya Tim Jelajah Sepeda harus berjuang keras untuk menelusuri jalan aspal yang halus tapi dengan tanjakan yang lumayan ekstrem.

 

sepeda jalan menanjak

“Kosek lek, nyong dinteni… ngoyo tenan kiye!” – Sebagian besar penduduk di kabupaten Temanggung menggunakan kata ganti pertama “Nyong” atau “Enyong” bukan “Inyong”, selain itu yang sudah agak gede pakai “AKU” yang sudah berbau kota.

 

Saatnya istirahat di sebuah pepohonan pinus, lokasinya berada di kawasan wisata Jumprit.

 

pinus

lupa tulisannya apa

 

Rasa capek terbayar sudah dengan suasana yang sejuk dan warna hijau yang menyegarkan mata

panorama bersepeda

 

Untuk menelusuri daerah pegunungan di Temanggung sebenarnya masih ada banyak, berhubung waktu sudah mulai petang, sementara sampai disini dulu.

pemandangan sepeda

 

Bersambung. (ari)