Sosok cewek cantik yang hobinya mungkin sedikit berbeda dari kebanyakan wanita seumurannya, dia adalah Nindhita Karin yang jago memainkan gitar.
Nindi sapaan akrabnya, 22 tahun, tidak hanya cantik, dara asal Brebes Jawa tengah ini tak jarang mengguncang panggung musik dengan cabikan gitar distorsi yang garang. Jari dinginnya yang lembut piawai memekik instrumen musik cadas.
Siapa tahu, dengan skill bermusiknya yang sangar, beberapa waktu ke depan Nindi bisa mengikuti langkah sukses gitaris wanita yang sudah sangat terkenal seperti Prisa.
Dilansir dari koran Radar Semarang, “Saya jatuh cinta sama musik rock,” kata mahasiswi Jurusan Seni Musik yang duduk di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2010 ini, saat berbincang dengan wartawan.
Nindi memang telah mantab menekuni dunia musik sehingga memutuskan untuk kuliah mengambil jurusan musik. Baginya, bermusik tidak sekedar hiburan belaka. Tapi juga mengenal kehidupan dan melakukan proses pendidikan.
Kemahirannya memainkan gitar membuat mata orang-orang di sekitarnya enggan berkedip. Demikian anugerah Tuhan yang menempel dalam sosok Nindy. “Bagi saya, gitar itu lebih dari sekedar hobi. Mungkin, (gitar) itulah yang membuat saya beda dari perempuan lain,”
Gitaris cewek ini mengaku, mulai belajar main gitar sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Pertama kali, saya diajari main gitar oleh ayah. Dulu diajari akord-akord gitar dasar. Lagu pertama saat latihan, lagunya Scorpions berjudul always somewhere,” ujar gadis pengagum Slash Guns N Roses.
Ia mengaku sangat bersyukur diberi kelebihan memiliki insting bermusik. Sebab, sangat jarang ditemukan ada gitaris cewek.
Hingga duduk di bangku SMA, Nindy mulai bertemu dengan beberapa teman yang handal bermain gitar. “Sewaktu SMA saya membentuk band yang personilnya cewek semua,” kata mahasiswi yang skripsinya berjudul ‘Pengembangan Kreativitas Remaja Melalui Pelatihan Musik di Sanggar Seni’ ini.
Sederet prestasi kian diukir. Di antaranya pada 2009, band cewek yang digawanginya menyabet juara 1 festival musik di Kota Tegal. Menurutnya, selama menimba ilmu di Jurusan Seni Musik Unnes, banyak ilmu- ilmu yang sebelumnya belum ketahui.
“Kalau dulu kan belajar autodidak. Sekarang menjadi pendidikan formal yang memperdalam tentang wawasan musik. Baik melalui teori hingga praktik. Misalnya jadi bisa baca partitur ataupun teori aransemen,” beber wanita yang pernah menjadi penyiar radio itu.
Di Semarang sendiri, Nindy juga membentuk band Caroline, yang personilnya cewek-cewek. Selain kerap manggung di sejumlah kafe di Semarang, bahkan Nindy bersama kawan-kawannya sempart tampil di event Internasional di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Atas kesibukannya itu membuatnya harus pintar-pintar mengatur waktu. Baik untuk mengatur jadwal kuliah dan job-job manggung. “Pemain musik memang harus setiap saat latihan, mencari lagu, mendengar lagu, menganalisis lagu, hingga membuat arransemen musik sendiri,” ujar musisi muda yang menciptakan karya instrumental berjudul Little Heaven itu.
Selain bermusik, Nindy juga mempunyai hobi menulis karya sastra, seperti puisi dan modeling. Kalau karya tulis biasanya saya posting blog pribadi di internet,” ujar mahasiswi yang tinggal di rumah kos di daerah Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. ( credit to radar semarang : Razki Hazkia/jatengview )