Base jumping hampir mirip dengan bungee jumping, namun dari kedua olah raga menantang adrenalin ini terletak pada alat yang digunakan untuk menahan jatuh dari ketinggian. Bungee Jumping dilakukan dengan melompat dari ketinggian dan di bantu sebuah tali lentur yang sudah diukur sedemikian rupa untuk keselamatan. Sedangkan Base jumping tidak menggunakan pengaman tali, melainkan sebuah parasut.
BASE merupakan sebuah akronim dari 4 objek yang dapat digunakan untuk melompat yaitu : Building Antenna Span Earth(cliff).
Olah raga ini sangatlah ekstrem dan berbahaya, tidak seperti terjun payung pada umumnya yang telah menyiapkan segalanya dengan sempurna, Base Jumping dilakukan dengan gaya yang variatif dan biasanya mereka akan mendapatkan sensasi yang lebih tinggi dengan membuka parasut ketika sedikit lagi mencapai daratan / air.
www.youtube.com/watch?v=iD4qsWnjsNU
Sejak April 1981, tim Base Fatality List mencatat 248 kematian sampai pada tanggal 13 Januari 2015.
Base Jumping juga pernah dilakukan pada 1912, seorang ilmuwan yang mencoba penemuan terbaru “The Coat Parachute”, sedangkan yang terbaru Bryan Turner, 32, melakukan base jump di Perrine Bridge, Idaho Amerika Serikat.
Meskipun sudah banyak memakan korban meninggal dan luka yang parah, base jumping masih dilakukan oleh banyak orang di dunia, bahkan seorang wanita tua tepat ketika ulang tahunya ke 102 Dorothy Custer juga ikut ambil bagian.