Bukanlah sebuah rahasia lagi, sekarang rahasia sudah menjadi umum, alias rahasia umum. Dalam Pilkada kemarin, beberapa oknum membuat sebuah banner besar yang lain dari pada biasanya.
Dalam spanduk tersebut tertulis jelas “kami sudah cerdas. Politik uang? ambil uangnya, jangan pilih orangnya! Biar dia jera. Hentikan menyogok rakyat.”
Memang paling enak ya kalau pagi-pagi ada yang dateng trus ngasih duit.
Dan ada satu lagu spanduk, ukurannya lebih besar, dan isinya lebih mencengangkan, suram. Terlihat sekilas serangan fajar dijadikan sebuah harapan baru.
Tulisan gambar tampak paling menonjol adalah : “Disini menerima serangan fajar” dan terdapat keterangan “Koordinator lapangan : 0 81 81 81 81 81 (Bang tipu-tipu). Boleh uang, beras, gula, baju bekas, rumah, kambing, ayam, ikan”
Dan tulisan paling gila adalah “Kami juga melayani jasa : penjilat, pamangkus, tukang olah”
Tentu saja iklan layanan masyarakat tersebut sekilas memberikan kesan asal-asalan, akan tetapi, spanduk tersebut memberi sebuah pesan.
“Jangan pernah mimpi Indonesia bebas korupsi. Jika kita sebagai rakyat hak suaranya masih bisa dibeli”
Ini adalah bentuk ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, atau yang disebut dengan satire.
Jadi, jangan salah tanggap ya… #mediamuda.com