Mengenai jatuhnya pesawat Hercules di Medan, beberapa pendapat muncul mengenai kondisi pesawat militer Indonesia tidak mumpuni. Salah satu pengamat militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoneaia (LIPI) Mochamad Nurhasyim, menurutnya pemerintah harus turun tangan untuk mengaudit kondisi alat utama sistem persenjataan (alutista) jika dilihat dari terjatuhnya pesawat Hercules milik TNI di Medan.
“Sudah kesekian kali kecelakaan pesawat dan helikopter terjadi. Perlu segera diaudit mana yang masih boleh digunakan dan mana yang tidak agar tidak membahayakan prajurit-prajurit TNI dan masyarakat,” kata Mochammad Nurhasyim saat dikutip dari iberita di Jakarta, Selasa (30/6).
Nurhasyim menyebutnya ini adalah kerugian besar bagi negara dan TNI. Tidak hanya akan kehilangan persenjataan alustista, TNI juga akan kehilangan prajurit dan masyarakat jadi korban.
Tidak hanya pada kondisi pesawat militer Indonesia yang tidak mumpuni, ia juga merekomendasikan pemerintah yang seharusnya bisa bergerak cepat melakukan modernisasi persenjataan. Namun di sisi lain keterbatasan anggaran merupakan dilema yang harus dihadapi.
“Karena keterbatasan anggaran, modernisasi alutsista tidak bisa dilakukan dengan cepat karena ada urutan kebutuhan. Beberapa alutsista kita mungkin sudah modern, tetapi untuk mobilisasi prajurit, seperti pesawat Hercules, masih belum tersentuh modernisasi,” pungkasnya.