Hallo sobat digital, bagaimana kabar Anda hari ini? semoga stabil, seperti sebuah server yang kita inginkan 😀
Bicara soal server, istilah ini mungkin terlalu asing untuk satu dekade yang lalu. Namun, beberapa istilah dalam dunia teknologi informasi, baik itu seputar komputer maupun jaringan, server mulai akrab di telinga kita. Data-data dari sebuah platform website, database, dan masih banyak lainnya membutuhkan sebuah server.
Dalam dunia bisnis, website merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan produk kita melalui internet. Semakin cepat website diakses, itu artinya kualitas website akan menunjang bisnis Anda.
Beberapa waktu yang lalu, seorang client yang memesan website ke saya bertanya : “masbro, kok bisa sih harga website ada yang mahal dan murah? dan soal kecepatannya, bukankah tergantung dari operator (isp) pengunjung sebuah web?”
Saya tidak menjawab secara detail, tapi intinya, tetap berorientasi pada “user experience,” yakni bagaimana caranya untuk memanjakan pengunjung yang datang ke website kita. Tentu saja sebuah website harus punya konten apa yang diinginkan oleh pengunjung dan merasa nyaman ketika mencari informasi tentang produk yang Anda tawarkan.
Selain itu, ketika seseorang mencari informasi di google, oke, posisi website Anda di nomor 1 paling atas di search engine, tapi sayangnya, website terlalu lama loading. Ini adalah sebuah kerugian, dimana orang yang seharusnya mengunjungi web Anda, ia menekan tombol ‘back’. Pengunjung akhirnya mengklik hasil berikutnya, dan web tersebut adalah kompetitor Anda. You lose!
Kalau pengunjung bisa masuk ke web lain dengan cepat tapi lelet di web Anda, secara logika website Anda kurang maksimal. Ini bukan karena penyedia layanan internet, tapi server yang kurang mumpuni.
Mungkin bukan masalah besar jika website seperti Company Profile. Karena hanya dibuat dengan beberapa halaman saja dan trafik dari pengunjung tidak sampai ratusan orang per hari.
Berbeda halnya dengan website untuk Online Shop (toko online). Semakin banyak produk yang dijual, semakin banyak membebani server. Terlebih jika pengunjung mencapai ratusan bahkan ribuan, maka jangan sampai memilih server hosting ecek-ecek.
Saya sudah bolak-balik mencari hosting yang tepat. Dan saya pikir, harga yang ditawarkan memang sesuai dengan performa. Mungkin sudah ada 10 hosting (shared) lokal yan saya coba. Namanya juga shared hosting, kita tidak bisa berharap banyak ketika pemakaian server berlebihan.
Entah mengapa, untuk shared hosting, saya lebih memilih ke Masterweb. Walaupun saya menemukan banyak forum yang tidak puas dengan layanan masterweb. Tapi setelah saya membandingkan dengan penyedia layanan lainnya, saya akui masterweb masih tetap menjadi nomor satu.
Logikanya, semakin banyak pengguna, itu artinya semakin banyak juga yang membahas. Jika kita mencari kekurangan, maka banyak juga kita menemukan keluhan diluar sana.
Misal :
Host A memiliki pelanggan 1000 orang, 100 orang tidak puas dan 10 orang memposting keluhan di sebuah forum.
Host B memiliki pelanggan 100 orang, 20 orang tidak puas dan 5 orang memposting keluhan di sebuah forum.
Mana yang terbaik? tentu saja Host A : dengan persentase ketidakpuasan lebih sedikit, bukan begitu?
Dulu saya sering komplain, web saya kok agak lelet. Terutama ketika beberapa blog yang sedang dikunjungi 30 orang dalam waktu yang sama. Namun saya pikir lagi, saya justru yang malu. Karena saya berharap banyak tapi hanya memilih paket Bisnis A, dimana ketika mendaftar dengan harga 200-an ribu per-tahun atau 18ribu perbulan, itu juga dapat domain gratisan (sedang promo). Murah, bukan? Saya pikir lagi, dan akhirnya saya upgrade plan ke Eksekutif A.
Sebenarnya ada paket Bisnis B (space 2GB) atau Bisnis C (space 4GB), cocok juga untuk web gallery, sekolah, atau organisasi. Tapi untuk trafik yang membludak, paket Bisnis dari A sampai C menurut saya tidak ada perbedaan yang jauh, hanya lebih ke kapasitas penyimpanan. Sedangkan untuk Eksekutif, saya telah konsultasi langsung ke pihak penyedia layanan bahwa server sanggup menampung 10000 visitor perhari. Perlu diketahui untuk Bisnis A,B,C 1mbps, sedangkan Eksekutif A,B,C adalah 2mbps. Efeknya cukup signifikan.
Untuk di hosting lain, menurut pendapat saya, ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pasti semua mengalami kendala, no hosting is perfect. Shared Hosting (hosting yang berbagi dengan pengguna lainnya) bisa diibaratkan sebuah hotel. Hosting yang murah sama dengan hotel kecil, sedangkan hosting yang mahal, adalah hotel bintang lima. Kenyamanan pasti beda, tapi satu hal yang sama, yakni jangan bermain petasan di dalam hotel, baik itu hotel kecil maupun yang bintang lima, karena akan mengganggu kamar lainnya. Kecuali yang sudah “dedicated”.
Sementara untuk website yang membutuhkan eksklusifitas yang lebih baik lagi, gunakan vps (virtual private server) atau cloud server. Server IIX (Indonesia) untuk target pengunjung Indonesia, Server Singapore atau USA untuk target pengunjung dari luar negeri.
Update: 2017
Jujur saja, sebagian besar situs saya (kecuali situs ini) telah saya pindahkan ke Domainesia.
Harga nyaris sama, dengan spek sebelas-duabelas, akan tetapi saya merasakan sendiri perbedaan yang cukup signifikan. Terlebih untuk untuk traffik baik situs Indonesia maupun luar negeri – dengan lokasi server seperti Indonesia, Singapore, dan USA.