Telkom bisa meraup pendapatan sebesar Rp 23 triliun atau tumbuh dua digit pada 30% dari segmen pasar high end seperti pasar perusahaan, pemerintah, dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Tingkat pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan rata-rata industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di high end segmen pasar Indonesia sebesar 12%.
“Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar penyedia ICT Telkom di segmen high end market,” kata Direktur Enterprise dan Layanan Bisnis Telkom Muhammad Awaluddin di Jakarta, Jumat (18/03/2016) via detikcom.
Menurut dia, prestasi ini sebagai wujud komitmen semua Telkom untuk terus meningkatkan layanan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan, masyarakat dan semua pemangku kepentingan, melalui penyediaan dan pengembangan bisnis dan ICT kelas dunia layanan.
Mengungkapkan, sebagian besar disumbang oleh kinerja pendapatan dari segmen enterprise tumbuh 69% menjadi 27%, dari 20% segmen UKM tumbuh 70%, dan kontribusi dari segmen pemerintah tumbuh sebesar 11% menjadi 20% dibandingkan tahun lalu.
“Tahun 2015 ditandai dengan pergeseran portofolio produk dan ICT bisnis yang sebelumnya didominasi oleh warisan suara dan konektivitas broadband ke portofolio solusi digital dan layanan IT portofolio,” tambahnya.
Hal ini sebagai akibat dari respon Telkom untuk perubahan dalam peraturan, peluang bisnis ICT dan teknologi digital sangat cepat.
Perubahan ini ditandai dengan penurunan pertumbuhan pasar layanan telekomunikasi tradisional untuk layanan suara (layanan suara) yang berdampak pada penurunan portofolio bisnis suara legacy Telkom, termasuk dalam high end segmen pasar.
Untuk mengantisipasi dinamika perubahan yang cepat, Telkom telah menyiapkan strategi bisnis menahan penurunan bisnis suara warisan yang saat ini menyumbang 15% dari pendapatan di high end segmen pasar.
“Hasilnya cukup memuaskan, Telkom mampu menahan penurunan pendapatan suara diproyeksikan turun 4% pada tahun 2015 menjadi hanya menurun 2% saja,” kata Awaluddin.
Dijelaskan lebih lanjut, portofolio konektivitas broadband pada tahun 2015 masih menunjukkan pertumbuhan yang positif dari 10% terhadap tahun 2014.
portofolio bisnis ini menyumbang 29% dari pendapatan di high end segmen pasar. Produk komunikasi data dan konektivitas internet menjadi andalan dalam portofolio kelompok, masing-masing menyumbang 20% dan 9% dari pendapatan di high end segmen pasar.
Portofolio solusi digital dan layanan TI pada tahun 2015 memberikan kontribusi 56% dari pendapatan di high end segmen pasar. Pastry bisnis digital pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Telkom secara besar-besaran bekerja pada industri ICT digital berbasis ekosistem.
Di segmen ini, Telkom fokus pada portofolio produk: pusat data, cloud, layanan jaringan dikelola, mobilitas perusahaan, bangunan pintar, dan data besar.
“Portofolio solusi digital dan layanan TI Telkom di segmen Tinggi Pasar Akhir tahun 2015 tumbuh signifikan sebesar 77%. Portofolio diharapkan menjadi mesin penggerak pertumbuhan pendapatan Telkom di high end segmen pasar,” lanjutnya.
Pesatnya pertumbuhan bisnis digital di seluruh tahun 2015, lebih memperkuat Telkom menuju visi perusahaan menjadi raja digital di kawasan Asia Tenggara. Ke depan, Telkom akan terus bekerja pada bisnis digital diprediksi menjadi masa depan industri ICT di Indonesia.
Sebagai langkah pertama, pada tahun 2016, Telkom kembali memperkuat tata kelola organisasi, berfokus pada pangsa pasar, dan khususnya komitmen dalam melayani kebutuhan digital pelanggan solusi segmen pasar high end, dengan mengubah pola strategi pengasuhan terhadap anak melalui implementasi berbasis organisasi Satuan Usaha Pelanggan menghadap (CFU).
“Dengan pendekatan sinergikan Perusahaan CFU kami untuk fokus pelanggan ke saluran tunggal fokus multi-channel sebelumnya. Ini akan menjadi kekuatan kita untuk mengganggu pasar lama,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, pelaksanaan Enterprise CFU akan merangsang tiga hal penting yang mendukung pencapaian target pada tahun 2016, yaitu: Bisnis Penetrasi merangsang percepatan pangsa pasar, Bisnis Produktivitas – merangsang percepatan pertumbuhan bisnis, dan Profitabilitas Bisnis – merangsang meningkatkan laba.
“Menurut AT Kearney laju pertumbuhan industri ICT di segmen High End Market pada 2016 diproyeksikan mencapai 15%. Bersenjata dengan sukses dan pelajaran pada tahun 2015, Telkom tetap optimis pada tahun 2016 dengan rencana pertumbuhan yang cukup agresif dalam pertumbuhan digit ganda, “kata Awaluddin,
Pada tahun 2016, portofolio bisnis legacy suara dan konektivitas broadband Telkom di high end segmen pasar mulai menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Portofolio pendapatan suara warisan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada segmen pasar High End dengan 10%. Sementara portofolio bisnis konektivitas broadband pada tahun 2016 mereka menyumbang 25% pendapatan di high end segmen pasar.
bisnis digital Telkom digarap melalui portofolio solusi digital dan layanan TI pada tahun 2016 diperkirakan akan meningkat dalam hal kontribusinya terhadap pendapatan di segmen High End Market 65% dibandingkan dengan 2015 yang hanya sebesar 57%.
2016 Telkom Group akan mulai serius menggarap bisnis IT Outsourcing (ITO), Smart Kota dan M2M & Internet of Things (IOT) dan terus berinovasi untuk mengembangkan digital pusat data portofolio Enterprise, awan, layanan jaringan dikelola, mobilitas perusahaan, smart bangunan, dan data besar.
Untuk mencapai target tersebut, Telkom juga telah mengadopsi program Smart Masyarakat Connected yang telah dirintis sejak tahun 2015 dan dengan fokus pada solusi ekosistem digital untuk tiga segmen utama, yaitu: Cerdas Inisiatif Pemerintah untuk segmen Pemerintah, Kewirausahaan Terhubung Ekosistem untuk segmen Enterprise dan UKM Masyarakat digital untuk segmen UKM.
“Tantangan dan peluang untuk masa depan adalah bagaimana Telkom mampu berkendara ‘gelombang digital untuk merevolusi industri ICT di Indonesia,” pungkasnya