Salah satu keluhan bocah sekolah di Indonesia, yakni ada Pekerjaan Rumah atau yang disingkat menjadi PR. Menilik ke negara Asia lainnya, Korea Selatan ternyata telah merencanakan menghilangkan PR yang membuat beban murid Sekolah Dasar (SD).
Departemen Pendidikan Kota Seoul, Korsel, berencana untuk melarang SD ngasih PR ke murid mulai tahun depan. Hal ini buat memperkuat perand pendidikan publik sekaligus mengurangi beban rumah tangga.
Seperti lansiran dari Yonhap 30/8, langkah ini adalah jangka panjang dinas setempat untuk membatasi penyebaran sektor pendidikan swasta yang lebih mahal, memberatkan keuangan rumah tangga.
Korsel merupakan salah satu negara dengan pendidikan paling kompetitif di dunia, banyak siswa yang setelah pulang sekolah, mereka langsung pergi ke pendidikan swasta (les publik / privat) untuk mempelajari lebih lanjut.
Namun tak semua rencana ini akan diterapkan. Ada pengecualian, misalnya ketika guru mempertimbangkan ngasih tugas murid ketika mengejar pelajaran di kelas.
Cho Hee-yoen, Pengawas Departemen Pendidikan Korsel mengatakan bahwa memberi tugas secara serempak untuk murid bakal dilarang. Larangan juga ditujukan kepada guru yang memberikan hukuman ketika murid tidak menyelesaiakan PR mereka.
“Aturan baru ini adalah bentuk harapan kuat kami dengan tujuan semuanya bisa ditangani oleh sistem edukasi publik tanpa adanya proses pembelajaran dulu seperti di lembaga swasta.” kata Cho Hee-yoen.
Nah, murid-murid SD di Korea Selatan sekarang merasa merdeka ya…