Salah satu pendorong inovasi di Indonesia, Black Innovation dari PT Djarum mendapatkan dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia. Sebanyak tiga karya inovasi terbaik digagas dalam blackxperience.com diharapkan menjadi aset kreatifitas bangsa.
Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyatakan bahwa ia mendukung penyelenggaraan kompetisi yang diselenggarakan oleh Black Innovation. Menurut Triawan, konsekuensi dari era digital saat ini adalah market yang makin terbuka. Yang dulunya market untuk industri kreatif sangat terbatas, harus berlapis-lapis dan bersifat birokratif, sehingga memerlukan banyak persiapan untuk bisa menembus market dalam dan luar negeri.
“Di era digital ini, market dunia ada di depan mata kita, ada di tangan kita. Ruang-ruang di internet itu tidak mengenal batas, sehingga dibutuhkan konten-konten yang semakin banyak, kreasi, dan inovasi baru, serta materi-materi dari pelosok daerah yang tadinya tidak tereksplorasi jadi sangat dibutuhkan untuk mengisi ruang-ruang kosong tersebut,” ujar Triawan Munaf seperti dikutip dari laman SuaraMerdeka, 2/3/16.
Sementara, perwakilan BlackXperience Herris Satya mengatakan, pihaknya berkomitmen terhadap pengembangan ide inovasi anak bangsa melalui penyelenggaraan sebuah kompetisi.
“BlackXperience.com melihat bahwa sebagai bangsa yang kreatif, Indonesia kaya akan ide atau gagasan yang sangat kompetitif dan layak menjadi aset kreatif bangsa. Ajang Black Innovation mendorong secara konsisten hadirnya karya-karya inovasi yang memiliki nilai dalam kehidupan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Herris Satya.
Ajang kompetisi Black Innovation 2015 yang diinisiasi oleh BlackXperience.com tahun ini memasuki era digital.
Proses kompetisi berlangsung cukup panjang dari 28 September 2015 hingga 1 Desember 2015. Proses screening awal Black Innovation menyeleksi 50 karya terbaik. Kemudian di babak lanjutan (semifinal) terpilih oleh para juri 20 besar karya terbaik dengan metode kualitatif submission di website.
Dari proses final penjurian tersebut terpilihlah 3 karya inovasi pemenang Black Innovation 2015 yang dapat disimak oleh semua orang melalui microsite blackinnovation.blackxperience.com dalam bentuk Museum 360, yaitu 3D digital exhibition.
Salah satu karya inovasi terbaik pemenang Black Innovation 2015 memunculkan ide inovasi berupa setrika anti bolong karya Khaidir Furqoni dari Jakarta. Selain itu terdapat pula karya pemenang asal Yogyakarta, Yulianto Hiu, yang memunculkan inovasi gantungan tas.
Semakin banyak inovasi, tentu saja ini akan memperbesar aset kreatifitas bangsa dan mendorong Ekonomi Kreatif Indonesia semakin berkembang.