Silvana Regina Sutanto, adalah wanita kaya asal Indonessia yang tinggal di Singapura Permanent Resident. Anak dari konglomerat Harjo Sutanto (PT. Wings) tewas dalam kebakaran pekan lalu saat liburan bersama keluarga ke Alaska.
Silvana dan keluarga menginap di Kodiak Lodge, terletak di sebuah pulau lepas pantai. Tempat tersebut terjadi kebakaran pada Kamis lalu (26 Mei di Amerika Serikat). Dia bersama tiga anaknya menjadi korban dalam kebakaran itu.
Menurut laporan berita lokal The Straits Times, kebakaran itu terjadi sekitar 04:00. Polisi penyelamatan tidak bisa menuju ke TKP “karena visibilitas kurang baik”, dilaporkan oleh Alaska Public Media.
Setidaknya satu polisi satwa lainnya, dua polisi negara bagian dan wakil marshal (pemadam kebakaran) dikirim pada kapal patroli, kata Alaska Dispatch News. Api di pondok itu padam oleh 10:45. Penyebabnya masih diselidiki.
Juru bicara kepolisian setempat, Megan Peters, mengatakan pasukan keamanan negara bagian Alaska saat tiba di lokasi menemukan tubuh korban tak dikenal yang kemudian dikirim ke Kantor Medis Negara di Anchorage untuk keperluan autopsi.
Pihak pasukan keamanan Alaska bekerja keras untuk mengidentifikasi para korban. ”Hal ini diyakini bahwa korban yang masih hidup dan meninggal adalah semuanya warga asing,” kata Peters, seperti dikutip adn.com, sebelum akhirnya diketahui bahwa korban yang meninggal adalah Silvana.
Putri konglomerat ini merupakan direktur lima perusahaan kesehatan dan investasi di Singapura termasuk United Wealth Industries, The Inspiration Shop dan Universal Wellbeing.
Wings Group sendiri dikenal sebagai perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan yang berbasis di Jakarta dan Surabaya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1949 dengan nama Fa Wings. Pada tahun 1991 perusahaan berubah nama menjadi Wings Surya.
Wings menghasilkan produk antara lain sabun, bedak dan deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut. Market produk perusahan itu tersebar di seluruh Indonesia.