Kondisi Pasar Modal Indonesia: Awal Juli 2025

Rankuman 2 Juli 2025

rangkuman juli 2025

### **1. Tujuh Perusahaan Masuk Masa Penawaran Umum IPO (2–8 Juli 2025)**
– Tujuh calon emiten dari berbagai sektor (bahan baku, keuangan, logistik, edukasi, kesehatan) memulai masa penawaran saham perdana.
– Contoh: PT Asia Pramulia (ASPR), PT Chandra Daya Investasi (CDIA), PT Merry Riana Edukasi (MERI), dan PT Trimitra Trans Persada (BLOG).
– Harga penawaran berkisar Rp100–Rp250 per saham.
– Beberapa di antaranya tergolong saham syariah.

### **2. Proses IPO Kini Lebih Ketat, 80% Calon Emiten Ditolak**
– BEI dan OJK memperketat seleksi IPO demi menjaga kualitas emiten.
– Hanya 14 perusahaan berhasil IPO di semester I/2025, turun dari 25 pada periode sama tahun lalu.
– Fokus evaluasi: kelangsungan usaha, manajemen, dan tata kelola.
– Investor besar seperti Hermanto Tanoko menyebut proses sekarang “super ketat”.

### ️ **3. Saham Emiten Konstruksi KRYA Melejit 120% karena Rencana Akuisisi**
– PT Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) sedang dalam proses negosiasi penjualan saham ke Rich Step Internasional Ltd.
– Saham KRYA melonjak tajam hingga menyentuh auto reject atas (ARA).
– Akuisisi ini disebut untuk memperluas cakupan bisnis dan sinergi operasional.

### **4. Berkah Prima Perkasa (BLUE) Bagikan Dividen Rp23/Saham**
– Total dividen tunai: Rp9,61 miliar (58,7% dari laba bersih 2024).
– Jadwal penting:
   – Cum dividen: 7 Juli (reguler), 9 Juli (tunai)
   – Pembayaran: 25 Juli 2025
– BLUE bergerak di bidang alat tulis, percetakan, dan POS system.

### **5. IHSG Anjlok 1% Lebih, Saham Blue Chip Berguguran**
– IHSG turun ke level 6.844,32 pada 2 Juli 2025.
– Penyebab: koreksi saham perbankan dan emiten besar seperti BBRI, TLKM, BBCA.
– Sektor utilitas dan properti paling tertekan.
– Nilai transaksi: Rp7,53 triliun.

Berikut prediksi tren pasar modal Indonesia setelah Juli 2025

### **Prospek Positif Didukung Fundamental Ekonomi**
– **Pertumbuhan ekonomi stabil**: Target 5–5,2% di 2025, didorong konsumsi domestik dan investasi.
– **Inflasi terkendali**: Diperkirakan 2,8–3%, menjaga daya beli masyarakat.
– **IHSG berpotensi tembus 8.000**: Optimisme pasar masih tinggi meski ada tekanan global.

### **Sektor-Sektor Potensial**
– **Teknologi & digital banking**: Masih jadi primadona karena adopsi digital yang terus meningkat.
– **Energi terbarukan**: Seiring tren global, sektor ini diprediksi tumbuh 20% di 2025.
– **Konstruksi & infrastruktur**: Didukung program pemerintah seperti 3 juta rumah dan proyek strategis nasional.
– **Konsumsi & logistik**: Program makan bergizi gratis dan belanja rumah tangga menopang sektor ini.

### **Tantangan Global yang Perlu Diwaspadai**
– **Geopolitik & perang dagang**: Ketegangan global (misalnya AS–Tiongkok) bisa memicu volatilitas.
– **Kebijakan The Fed**: Kenaikan suku bunga AS bisa memicu arus modal keluar dari pasar negara berkembang.
– **Harga komoditas**: Fluktuasi harga minyak dan pangan bisa berdampak pada inflasi dan daya beli.

### **Strategi Investor**
– **Diversifikasi portofolio**: Disarankan untuk mengurangi risiko dari gejolak global.
– **Fokus pada sektor defensif**: Seperti consumer goods, kesehatan, dan energi terbarukan.
– **Pantau kebijakan pemerintah baru**: Program-program Presiden Prabowo bisa menciptakan efek berganda bagi pasar.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *