Dunia nyata dan dunia maya nyaris tidak ada batasnya lagi, semakin modern dan banyaknya pengguna internet di Indonesia tak menutupi tentang semua kemungkinan yang akan menjadi masalah dalam keamanan. Untuk itu Pemertintah membuat wacana pembentukan Badan Siber Nasional (BSN) untukĀ mengatasi masalah yang ada dalam dunia maya.
Menurut seorang pakar teknologi, Richardus Eko Indrajit, dengan adanya BSN ini berbagai potensi ancaman negara melalui dunia maya dapat dikoordinasi dengan baik. BSN seharusnya bisa menjadi komando penyaring informasi masyarakat untuk menentukan apakah sebuah ancaman dapat berpotensi membahayakan kedaulatan negara atau tidak.
Hal yang sulit dan menjadi tantangan tersendiri alah mengenai struktur dan anggota di dalam BSN. Ia Richardus mengharapkan Badan Siber Nasional bisa seperti peran ‘Three Musketers’ asal Perancis.
“Kisah Three Musketers, mereka beradu argumen tapi seketika kompak ketika rajanya diserang untuk melindungi. Mereka bisa kompak akarena punya satu tujuan sama, yaitu melindungi sang raja. Maka dari itu BSN butuh protokol serang yang sama-sama disepakati” Kata Richardus saat diwawancarai oleh wartawan di Simposium Nasional Cyber Security 2015 di Jakarta, kamis 4/6 oleh CNN.
Presiden Jokowi pun juga akan menempatkan Badan Siber Nasional sebagai lembaga yang mempunyai kedudukan sejajar dengan kementrian. Dalam waktu dekat Presiden akan membentuk tim panita seleksi kepala dan anggota BSN, pastinya harus memenuhi standar kelayakan tanpa memandang latar belakang institusi.