Riset memiliki posisi strategis, yakni menjadi dasar dari pilar pendidikan dan pilar pengabdian masyarakat. Sebagai langkah menuju Indonesia lebih maju, Pemerintah bakal memberi dana riset sebesar Rp 1 Triliun untuk 15.171 untuk perguruan tinggi. Hal ini untuk mendorong lebih banyak lagi pengembangan di berbagai bidang.
Dilansir dari Pikiran Rakyat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Muhammad Dimyati mengatakan jumlah riset sebanyak itu tersebut terpilih dari 24.588 proposal yang masuk. Persentasi proposal yang diusulkan tersebut adalah 54,4 persen dari perguruan tinggi negeri dan 45,6 persen dari perguruan tinggi swasta.
Sementara persentase proposal yang terpilih untuk didanai adalah 59,7 persen dari PTN dan 40,3 persen dari PTS. Total terdapat 112 PTN dan 1.006 PTS yang mengajukan proposal usulan. Namun jumlah perguruan tinggi yang terpilih untuk didanai sebanyak 106 PTN dan 761 PTS.
Penerimaan proposal penelitian untuk seluruh skema pendanaan tahun 2016 ini dilakukan pada Maret-April 2015 lalu. Adapun seleksi proposal mulai dari evaluasi pra proposal, pemaparan hingga visitasi dilakukan pada Mei-Juli 2015. “Penetapan pendanaan dilaksanakan pada November 2015 lalu,” ujarnya di Jakarta, Jumat 11 Maret 2016.
Menurut Dimyati, bantuan dana tersebut diberikan dalam 16 jenis skema. Mulai dari kerja sama luar negeri dan publikasi internasional, penelitian fundamental, penelitian kompetensi, biomedik, ipteks, MP3EI, penelitian hibah bersaing, penelitian strategis nasional, penelitian tim pascasarjana.
Selain itu, penelitian unggulan perguruan tinggi, penelitian unggulan strategis nasional, riset andalan perguruan tinggi dan industri, penelitian kerjasama antarperguruan tinggi, pendidikan magister doktor sarjana unggul, penelitian disertasi doktor, hingga penelitian dosen pemula.
Selain bantuan pendanaan riset untuk perguruan tinggi yang anggarannya melalui dana Bantuan Operasional Pergurutuan Tinggi Negeri, Kemenristek Dikti juga memberikan pendanaan untuk Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insinas). Anggaran untuk riset Insinas ini diberikan melalui dana layanan umum.
Beberapa waktu yang lalu, Wakil Rektor Bidang Riset & Kajian serta Dosen Teknologi Pangan Industri Pertanian IPB Bogor, Prof. Dr. Anas Miftah Fauzi, M.Eng mengungkapkan bahwa menambahkan dana memang merupakan hal yang paling penting akan tetapi menurut dia yang lebih penting lagi adalah perguruan tinggi harus fokus pada riset berkesinambungan, artinya bagaimana para dosen itu bisa mendapatkan dana, fasilitas pembiayaan dan fasilitas untuk penelitian.
Melalui penelitian, materi pembelajaran akan terus terbaharukan. Selama ini, hasil-hasil dari penelitian masih kurang dikembangkan dengan baik, terutama dalam bentuk inovasi hingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna, baik masyarakat umum maupun kalangan industri.