Ono Sumarsono atau yang akrab dipanggil Cak Ono adalah seorang seniman yang sudah tidak muda lagi. Namun karya seni yang dibuatnya membuat decak kagum, sebuah patung kura-kura berukuran besar terbentuk dari berbagai onderdil terutama besi dan baja.
Seniman asal Malang, tepat pada tahun baru 1947 ia lahir di bumi dengan diberkahi imajinasi yang luar biasa oleh Sang Pencipta. Cak ono juga dikenal sebagai Ono Gaf ketika orang asing dari luar negeri memanggilnya.
Masih ada julukan lainnya, yakni Man Of Steel Indonesia, karena kehebatannya membuat patung dari bahan logam. Semua bahan yang didapatkan oleh Cak Ono berasal dari pasar loak. Dari pasar loak itulah ua sanggup menyulap menjadi karya yang indah. Bahkan, hasil karyanya sudah ada lebih dari 25 patung logam yang telah diminati berbagai negara di Asia, Afrika, Australia dan Eropa.
Rongsokan menjadi barang bernilai saat Cak Ono membuat berbagai bentuk patung, diantaranya binatang mamalia, burung, pesawat, dan karya abtrak lainnya.
Walaupun karyanya telah banyak, Cak Ono ternyata hanya tiggal di sebuah kampung kecil dan halaman rumahnya tidak begitu luas. Ia juga tidak mempermasalahkan jika rumahnya penuh dengan besi rongsokan.
“Sengaja saya kumpulkan. Nggak masalah meski rumah penuh barang,” kata Cak Ono sambil tertawa.
Satu hal yang mengawali ketenarannya dari patung Kura-Kura yang bertengger di halaman depan sebuah rumah makan di wilayah Kota Batu. Kura-Kura itu memiliki bobot sekitar 10 ton.
“Itu pemilik rumah makan meminta saya membuatnya, sekitar 5 bulan baru selesai. Berawal dari situlah kemudian banyak orderan membuat patung di luar negeri,” aku bapak tiga anak ini.
Sejauh ini Ono masih saja menggeliat resah untuk terus berkarya. Semangatnya terjaga baik ditambah dukungan sang istri tercintanya, Tristianingsih Knefel dan anak-anaknya.
“Saya punya sembilan cucu. Semua mendukung saya berkarya,” tutur Ono.
Maju Terus Cak Ono, Terus Berkarya…