Teknologi yang berkembang begitu cepat pada abad 21 ini terasa begitu pesat melampaui batas seharusnya. Neo-luddism adalah filosofi pergerakan anti teknologi. Gerakan Ludisme sendiri berasal dari nama seseorang yang bernama Luddites warga berkebangsaan inggris sebagai aktifis pada tahun 1811 sampai dengan 1816.
Gerakan Neo-Luddism juga melawan gaya hidup konsumerisme dan mencegah terjadinya ketergantungan manusia terhadap teknologi, atau yang kerap disebut sebagai ‘Computer Age’ (Zaman Komputer).
Konsep dasar Neo-Luddite adalah pola pikir bahwa teknologi dapat berbahaya bagi individu, masyarakat dan lingkungan. Bahkan Neo-Luddite ekstrim memiliki anggapan bahwa teknologi bisa saja mengusai dunia dan manusia di masa depan, persis seperti yang digambarkan oleh film-film bergenre sci-fi.
“Saat ini memang masih banyak pengguna awal yang mendambakan perangkat wearable atau iPhone tercanggih, tapi di sisi lain ada sekelompok orang yang sedang berusaha untuk melepaskan diri dari teknologi,” tulis laporan Digital Trends Reports seperti yang dikutip dari laman Huffington Post.
Lebih lanjut dijelaskan, hasil survei menunjukkan bahwa kini mulai terjadi penurunan dalam hal akses media sosial dan penurunan frekuensi pembelian gadget.
Di Inggris, penurunan akses media sosial bahkan mencapai 56% per tahun. Hal ini disebutkan juga terjadi di Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang.