Dari berbagai sumber di google. Dalam budi daya ikan cupang hias, kita bisa memilih usaha pembibitan, usaha pembesaran, atau keduanya. Umumnya, peternak cupang di tanah air melakukan usaha keduanya, pembibitan sekaligus pembesaran, karena siklus perputaran bisnis ini tidak panjang. Dalam waktu 2—3 bulan sejak pemijahan cupang sudah dapat dijual.
Usaha budi daya ikan cupang dapat dilakukan pada skala rumah tangga ataupun skala besar. Apapun skala usahanya diperlukan adanya modal investasi dan modal kerja. Modal investasi atau modal tetap adalah modal yang dikeluarkan untuk membiayai unsur produksi yang bersifat tetap seperti sarana produksi, sedangkan modal kerja merupakan modal yang berputar untuk membiaya operasional.
Dalam usaha budidaya cupang yang diperlukan adalah tempat usaha, sarana produksi, tenaga kerja, dan indukan dengan jumlah yang cukup. Tempat usaha bisa dilakukan di mana saja, baik itu di pekarangan rumah maupun tempat khusus yang disewa atau dibeli. Sarana produksi meliputi wadah untuk pemijahan, pendederan dan pembesaran, akuarium, peralatan seperti serokan, lampu, dan senter, serta obat-obatan. Indukan dipilih sesuai dengan rencana produksi, baik jenis maupun jumlahnya.
Siklus budi daya cupang mulai dari pemijahan hingga penjualan berlangsung antara 2—3 bulan. Agar tersedia stok cupang setiap saat, perlu pengaturan jadual pemijahan serta pemakaian tempat dan sarana produksi. Idealnya, sediakan 3 set sarana produksi yang bisa dipergunakan setiap saat bergantian sesuai dengan siklus usahanya. Semakin pendek siklus usaha, semakin baik karena mempercepat perputaran modal.
Tempat usaha sebaiknya memiliki sumber air yang sesuai dengan perkembangbiakan cupang dan dekat dengan sumber pakan alami. Air yang cocok dapat mengurangi masalah penyakit dan kematian ikan serta mempercepat pertumbuhannya. Sementara itu, pakan alami yang tersedia cukup sangat menghemat dalam pengaturan biaya produksi.
Cupang sudah bisa dijual mulai umur satu bulan setengah, ketika mulai diangkat ke kolam pembesaran. Namun untuk mengoptimalkan pendapatan, sebaiknya cupang dijual ketika sudah disortir jantan dan betina serta kualitasnya. Cupang yang berkualitas dapat dijual dengan harga tinggi. Kecepatan tumbuh cupang sangat berkaitan erat dengan cara perawatan dan pemberian pakannya. Semakin cepat besar, semakin baik agar dapat memotong siklus dan mempercepat penjualan.
Harga jual ikan cupang bervariasi mulai dari seribu hingga jutaan rupiah per ekornya. Cupang yang berkualitas tinggi bisa dibandrol harga tinggi, terutama bila menjuarai kontes. Cupang berkualitas diperoleh dari indukan yang berkualitas pula. Indukan berkualitas memerlukan modal yang besar untuk pengadaannya. Namun hasilnya biasanya tidak mengecewakan, sebab dalam sekali pijah sudah bisa dirasakan keuntungannya. Jadi, jangan segan-segan mencari indukan berkualitas untuk mendapatkan hasil optimal.
Indukan yang baik dan cukup umur dapat menghasilkan hingga 500 ekor anakan cupang dengan asumsi tingkat kematian 40%, sehingga rata-rata dihasilkan 300 ekor anakan cupang setiap kali memijah. Nilai keuntungan sangat ditentukan oleh banyaknya produksi anakan cupang. Karena itu, tingkat kematian anakan cupang harus dapat ditekan sekecil mungkin.
Analisa usaha budidaya cupang untuk skala kecil dapat digambarkan seperti di bawah ini.
Unit Usaha Pembibitan:
— Asumsi Modal Awal
Indukan 5 pasang Rp 1.500.000
Sarana Produksi Rp 1.000.000
Total Modal Awal Rp 2.500.000
— Asumsi Biaya Operasional Per bulan
Sewa tempat Rp 250.000
Pakan dan obat-obatan Rp 100.000
Gaji karyawan 1 orang Rp 400.000
Listrik air Rp 100.000
Transport Rp 150.000
Kemasan Rp 25.000
Biaya lain-lain Rp 50.000
Total Biaya Operasional Rp 1.075.000
— Pendapatan Per Bulan
1.500 ekor x Rp 1500/ekor Rp 2.250.000
— Keuntungan Per bulan
Rp2.250.000 – Rp1.075.000 Rp 1.175.000
Skala usaha tergantung dari modal awal yang ditanamkan dan tersedianya modal kerja untuk menutup biaya operasional. Unit usaha Pembibitan membutuhkan sarana produksi berupa rak dan aquarium besar serta kolam pendederan. Sarana produksi ini dapat dipakai selama 5 tahun. Dalam unit usaha pembibitan dibutuhkan waktu 1,5 – 2 bulan untuk dapat menghasilkan penjualan. Untuk itu dibutuhkan modal awal dan biaya operasional untuk 2 bulan pertama. Dengan asumsi perhitungan diatas modal yang dibutuhkan unit usaha pembibitan adalah sebesar Rp. 4.650.000,-
Unit Usaha Pembesaran:
— Asumsi Modal Awal
Sarana Produksi Rp 3.000.000
Total Modal Awal Rp 3.000.000
— Asumsi Biaya Operasional Per bulan
Pembelian burayak cupang 1500 ek x Rp. 1500 Rp 2.250.000
Sewa tempat Rp 250.000
Pakan dan obat-obatan Rp 100.000
Gaji karyawan 1 orang Rp 400.000
Listrik air Rp 100.000
Transport Rp 150.000
Kemasan Rp 25.000
Biaya lain-lain Rp 50.000
Total Biaya Operasional Rp 3.325.000
— Pendapatan Per Bulan
1.200 ekor x Rp 4000/ekor Rp 4.800.000
(asumsi kematian selama pembesaran 20%)
— Keuntungan Per bulan
Rp4.800.000 – Rp3.325.000 Rp 1.475.000
Pada unit usaha pembesaran diperlukan sarana produksi berupa botol-botol pembesaran, aquarium display serta rak. Yang dapat dipakai selama 1 s.d 5 tahun. Unit usaha pembesaran dapat menghasilkan pada bulan kedua setelah pembelian burayak, sehingga modal awalnya dibutuhkan untuk operasi bulan pertama sebesar Rp. 6.325.000,- Yang dapat kembali setelah bulan ke tiga.
Pada umumnya petani peternak menggabungkan unit usaha pembibitan dan pembesaran sekaligus sehingga dibutuhkan modal lebih besar penggabungan kedua unit usaha tersebut dengan pengembalian modal lebih lama. Namun dapat diperoleh keuntungan lebih besar.