Banyak yang mengatakan bahwa handphone atau smartphone buatan cina itu murahan? benarkah begitu? Kalau murah sih pasti dibanding brand yang sudah terkenal seperti Samsung ( asal korea selatan ), Sony ( asal Jepang ), HTC ( asal Taiwan ), Nokia ( Finlandia ) dan masih banyak lainya.
Sampai saat ini peminat hp cina semakin tinggi meskipun kualitas produk yang ditawarkan masih dipertanyakan. Vendor yang sangat mengejutkan Xiaomi misalnya, dengan menawarkan fitur canggih dan harga yang sangat murah dibandingkan dengan smartphone berspesifikasi yang setara. Untuk harga Smartphone Android Xiaomi Redmi 1s yang berprocessor quadcore 1,6 ghz, ram 1 GB dan kamera 8 MP hanya dijual dengan harga 1.499.000 saja. Berbeda jika kita akan membeli semisal Samsung Galaxy S3 yang mempunyai spesifikasi hampir sama seperti ponsel tadi akan tetapi harga 3.999.000. Sedangkan HTC Desire 616 yang spek nya lebih rendah dari dari kedua ponsel tersebut harga berkisar 3 jutaan.
Opini masyarakat pun berbeda beda, ada yang bersikukuh mending membeli ponsel branded meskipun mahal dari pada menyesal. Sedangkan dipihak lain bependapat kalau dengan harga murah bisa dapet gadget canggih, why not?
Sebenarnya kedua opini tersebut tak ada yang musti disalahkan. Mungkin ada beberapa faktor seperti daya beli dan status sosialnya. Namun dari fenomena yang ada saat ini sebenarnya sangat menguntungkan konsumen. Dengan banjirnya handphone cina yang menghancurkan harga pasaran smartphone dengan merk terkemuka secara otomatis akan membuat mereka saling berkompetisi secara ketat. Dan tentunya ponsel branded secara terpaksa akan menurunkan harga demi meningkatkan penjualannya.
Kemudian, apakah benar smartphone android cina memang barang murahan yang sebenarnya riskan untuk kita miliki? Kita belum punya bukti tentang kualitas, yang kita tahu dari pihak vendor sendiri mereka menjanjikan fitur dan performa yang luar biasa namun ketahanan dibandingkan smartphone branded belum berani mereka janjikan.
Tidak hanya gadget saja, teknologi lainnya juga ada perbedaan yang signifikan. Contohnya saja saat bermain Play Station, ketika kita mencoba membeli 2 stik yang 1 original ( merk sony ) sedangkan satunya ( buatan cina/lokal ). Maka kita akan melihat dan merasakan sendiri bagaimana kepuasan yang didapat. Namu jika memang terkendala masalah dana, ya apa boleh buat.
Jadi kita tidak boleh menyalahkan perbedaan pandangan ini, karena telah jelas terlihat tadi sisi positif adanya ponsel murah. Namun sayangnya meskipun harga smartphone yang semakin murah akan tetapi Indonesia adalah penjual smartphone dengan harga lebih tinggi diantara negara seperti Thailand, Malaysia, Singapore, Philipina dan India.